PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR DAN KETUNTASAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK DISERTAI MEDIA ANIMASI PADA SISWA KELAS X 5 SMA NEGERI UMBULSARI
Abstract
Pembelajaran fisika saat ini masih sering mengalami kendala, diantaranya  
guru  kurang  memperhatikan  keadaan  siswa  dan  minat  siswa  dalam  kelas,  model 
pembelajaran  yang  kurang  cocok,  kondisi  kelas  yang  selalu  pasif,  termasuk  juga 
penggunaan  media  yang  kurang  tepat.  Dengan  demikian  guru  sebagai  pendidik 
mempunyai  peranan  penting  dalam  usaha  untuk  meningkatkan  mutu  pendidikan. 
Dalam hal ini guru dituntut untuk meningkatkan keahliannya dalam melaksanakan 
tugas  membantu  siswa  belajar  dengan  cara  memanipulasi  lingkungan,  sehingga 
siswa  dapat  belajar  dengan  mudah,  artinya  guru  harus  mengadakan  pemilihan 
terhadap berbagai strategi, model, atau pendekatan  pembelajaran yang ada, yang 
paling memungkinkan proses belajar siswa secara optimal. 
Pembelajaran  fisika  di  SMA  Negeri  Umbulsari  sering  kali  masih 
menggunakan model pembelajaran konvensional, yaitu suatu model pembelajaran 
yang  menitik  beratkan  pada  guru  sebagai  subyek  aktif  dan  siswa  sebagai  obyek 
pasif  dalam  pembelajaran  sehingga  pembelajaran  akan  didominasi  guru  yang 
menyebabkan  komunikasi  satu  arah  saja  (Wardani,  A.  E.  2010:01).  Kondisi 
pembelajaran  fisika  seperti  uraian  di  atas  dapat  dijumpai  di  SMA  Negeri 
Umbulsari.  
Berdasarkan hasil observasi  peneliti di SMA  Negeri  Umbulsari ditemukan 
bahwa  aktivitas  belajar  fisika  masih  tergolong  rendah.  Dari  36  siswa  hanya 
47,22%  siswa  yang  memperhatikan  penjelasan  guru,  8,3%  siswa  yang  aktif 
mengajukan pertanyaan, 2,7% dalam menjawab pertanyaan dan 36,2% siswa yang 
mengerjakan  soal.  Disamping  itu,  ketuntasan  hasil  belajar  fisika  kelas  X5  juga 
masih rendah. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya siswa  yang tidak memenuhi Kriteria  Ketuntasan  Minimal  (KKM).  Siswa  yang  dapat  dinyatakan  tidak  tuntas 
belajar sebesar 45,55% sedang siswa yang dapat dinyatakan tuntas belajar sebesar 
55,55% mengingat KKM yang harus ditempuh siswa agar dapat dikatakan tuntas 
dalam pembelajaran yaitu minimal memperoleh nilai ≤  75  (Sumber:  keputusan 
Kepala  sekolah  SMA  Negeri  Umbulsari).  Rendahnya  aktifitas  dan  ketuntasan 
hasil  belajar  siswa  kelas  X5  menunjukkan  bahwa  siswa  kurang  tertarik  dengan 
pembelajaran fisika dan kurangnya penguasaan konsep fisika. 
Berdasarkan  uraian  di  atas,  maka  diperlukan  perbaikan  pembelajaran 
dengan  menerapkan  model  pembelajaran  kooperatif  tipe  talking  stick  disertai 
media  animasi.  Tujuan  dari  penelitian  ini  adalah:  (1)  Untuk  mendeskripsikan 
peningkatkan  aktivitas  belajar  fisika  dengan  model  pembelajaran  kooperatif  tipe 
Talking Stick disertai media animasi pada siswa kelas X5 SMA Negeri Umbulsari. 
(2)  Untuk  mendeskripsikan  peningkatkan  ketuntasan  hasil  belajar  fisika  dengan 
model  pembelajaran  kooperatif  tipe  Talking  Stick  disertai  media  animasi  pada 
siswa kelas X5 SMA Negeri Umbulsari. 
  Penelitian  ini  adalah  penelitian  tindakan  kelas  sehingga  subyek  penelitian 
sudah  ditetapkan  di  kelas  X.5  SMA  Negeri  Umbulsari  tahun  ajaran  2011/2012 
yang  dimulai  tanggal  21  September  2011  sampai  dengan  05  Oktober  2011. 
Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode observasi, wawancara, 
tes dan dokumentasi.  
  Jenis  penelitian  ini  adalah  Penelitian  Tindakan  Kelas  (PTK).  Teknik 
pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, post-test dan 
dokumentasi.    Teknik  Analisis  data  menggunakan  analisis  refelektif.  Persentase 
aktivitas belajar digunakan untuk mengetahui peningkatan  aktivitas belajar siswa 
antara pembelajaran pada pra siklus, siklus 1 dan siklus 2. Persentase ketuntasan 
hasil  belajar  digunakan  untuk  mengetahui  peningkatan  ketuntasan  hasil  belajar 
siswa antara pembelajaran pada siklus, pra siklus 1 dan siklus 2. 
Data  hasil  observasi  memperlihatkan  bahwa  aktivitas  belajar  siswa 
sebelum  menggunakan  model  pembelajaran  adalah  sebesar  59,67%.  Aktivitas 
siswa  sesudah  dilaksanakan  tindakan  pada  siklus  1  telah  mengalami  peningkatan 
yaitu besarnya persentase aktivitas belajar siswa secara klasikal mencapai 69,86% dan  berada  pada  kategori  aktif.  Sedangkan  pada  siklus  2  aktivitas  belajar  siswa 
telah  mengalami  peningkatan  yang  ditunjukkan  dengan  besarnya  persentase 
secara klasikal aktivitas belajar siswa meningkat menjadi 82,4% dan berada dalam 
kategori sangat aktif. Berdasarkan hasil tersebut dapat dinyatakan bahwa aktivitas 
belajar siswa pada siklus 1 dan siklus 2 secara keseluruhan dapat dikatakan telah 
mengalami  peningkatan  dibandingkan  dengan  sebelum  adanya  tindakan. 
Persentase ketuntasan hasil belajar siswa sebelum adanya tindakan adalah sebesar 
69,4%,  pada  pembelajaran  siklus  1  sebesar  77,7%  dan  pada  siklus  2  sebesar 
86,1%.  Berdasarkan  hasil  tersebut  dapat  disimpulkan  bahwa  ketuntasan  hasil 
belajar siswa pada siklus 1 dan siklus 2 secara keseluruhan dapat dikatakan telah 
mengalami peningkatan. 
Kesimpulan  penelitian  ini  adalah  (1)  Penerapan  model  pembelajaran 
kooperatif  tipe  talking  stick  disertai  media  animasi  dapat  meningkatkan  aktivitas 
belajar  fisika  siswa  pada  pra  siklus  sebesar  59,67%  kategori  sedang  menjadi 
69,86% pada siklus 1 kategori aktif kemudian meningkat sebesar 82,4% kategori 
sangat  aktif  pada  siklus  2  ,pokok  bahasan  gerak  lurus  di  kelas  X.5  SMA  Negeri 
Umbulsari tahun ajaran 2011/2012. (2) Penerapan model pembelajaran kooperatif 
tipe  talking  stick  disertai  media  animasi  dapat  meningkatkan  ketuntasan  hasil 
belajar  fisika  siswa  pada  pra  siklus  69,4%  kategori  sedang  menjadi  77,7%  pada 
siklus 1 kategori sangat aktif  kemudian meningkat sebesar 82,4% kategori sangat 
aktif  pada  siklus  2  pokok  bahasan  gerak  lurus  di  kelas  X.5  SMA  Negeri 
Umbulsari tahun ajaran 2011/2012.
