Pengaruh Penerapan IAS 39 (Tentang Instrumen Keuangan: Pengakuan, dan Pengukuran) Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Perbankan: Perbandingan Indonesia dan Malaysia
Abstract
Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh penerapan IAS 39 (tentang
instrumen keuangan: pengakuan dan pengukuran) terhadap manajemen laba pada
perusahaan perbankan: perbandingan Indonesia dan Malaysia. Pengujian
dilakukan dengan membandingkan manajemen laba sebelum dan sesudah
penerapan IAS 39 pada perusahaan perbankan di Indonesia dan Malaysia.
Pengujian lanjutan dilakukan secara terpisah untuk Indonesia dan Malaysia.
Sampel yang digunakan dalam pengujian pertama sebanyak 96 firm-years selama
periode 2008-2011. Pengujian kedua menggunakan sampel 71 firm-years
perusahaan perbankan di Indonesia selama periode 2008-2011. Pengujian ketiga
menggunakan sampel 25 firm-years perusahaan perbankan di Malaysia selama
periode 2008-2011. Metode pengambilan sampel menggunakan purposive
sampling. Penelitian ini menggunakan discretionary accruals sebagai proxy
manajemen laba. Perhitungan discretionary accruals menggunakan metode
Beaver dan Engel (1996). Teknik analisis penelitian ini menggunakan metode
analisis uji beda Independent Sample T-test. Penelitian ini tidak berhasil menolak
H0 untuk ketiga pengujian. Penelitian ini membuktikan bahwa manajemen laba
sesudah penerapan IAS 39 lebih besar atau sama dengan manajemen laba sebelum
penerapan IAS 39 di perusahaan perbankan. Penelitian ini membuktikan bahwa
manajemen laba sesudah penerapan IAS 39 (PSAK 55) lebih besar atau sama
dengan manajemen laba sebelum penerapan IAS 39 (PSAK 55) di perusahaan
perbankan Indonesia. Penelitian ini membuktikan bahwa manajemen laba sesudah
penerapan IAS 39 (MFRS 139) lebih besar atau sama dengan manajemen laba
sebelum penerapan IAS 39 (MFRS 139) di perusahaan perbankan Malaysia.