Show simple item record

dc.contributor.advisorAbdul majid
dc.contributor.advisorEndang Sulistyowati
dc.contributor.authorOktaviana, Susesti
dc.date.accessioned2017-01-23T01:54:47Z
dc.date.available2017-01-23T01:54:47Z
dc.date.issued2017-01-23
dc.identifier.nim121510501123
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/79048
dc.description.abstractIndonesia merupakan wilayah penghasil kakao terbesar nomor 3 setelah pantai Gading dan Ghana, sebesar 70% produksinya berasal dari Sulawesi. Namun, akhir-akhir ini produksinya menurun karena Busuk Buah Kakao yang disebabkan oleh Phytophthora palmivora. Pengendalian yang dilakukan dengan memanfaatkan Agen Pengendali Hayati yaitu jamur antagonis Trichoderma harzianum sebagai biofungisida. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah T. harzianum isolat Sulawesi mampu berperan sebagai antagonis terhadap P. palmivora, mengetahui keefektifan T. harzianum isolat Sulawesi terhadap penyebab penyakit busuk buah kakao, dan mencari konsentrasi optimal T. harzianum yang efektif terhadap P. palmivora. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2015 sampai dengan Januari 2016 di Laboratorium Penyakit Tumbuhan, Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia. Penelitian yang dilakukan terdiri dari uji antagonis T. harzianum secara in vitro dan uji efektivitas T. harzianum terhadap P. palmivora secara in vivo pada buah kakao klon TSH 858 dan ICCRI 03 dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 7 perlakuan dan 4 ulangan. Analisis data menggunakan analisis ragam yang dilanjutkan dengan uji Duncan Multiple Range Test (DMRT). Perlakuan konsentrasi spora adalah sebagai berikut: Kontrol (P0), T. harzianum isolat Sulawesi 108 spora/ml (P1), T. harzianum isolat Sulawesi 109 spora/ml (P2), T. harzianum isolat Sulawesi 1010 spora/ml (P3), T. harzianum isolat Sulawesi 1011 spora/ml (P4,) T. harzianum isolat Jember 108 spora/ml (P5), T. harzianum isolat Banyuwangi 108 spora/ml (P6). Hasil uji antagonis T. harzianum terhadap P. palmivora secara in vitro menunjukkan bahwa miselium T. harzianum mampu memenuhi petri pada 5 Hari Setelah Inokulasi sedangkan miselium P. palmivora mampu memenuhi petri pada 7 Hari Setelah Inokulasi, dari pertumbuhan tersebut daya hambat T. harzianum terhadap P. palmivora sebesar 77,46 % pada 9 Hari Setelah Inokulasi. Data masa inkubasi dan luas bercak P. palmivora pada buah kakao klon TSH 858 dan ICCRI 03 menunjukkan bahwa masa inkubasi P. palmivora pada buah kakao klon TSH 858 justru lebih panjang namun, luas bercak P. palmivora yang terjadi justru lebih besar. Hal tersebut dikarenakan buah kakao memiliki struktur ketahanan yang terekspresi dalam dua tahap yaitu prapenetrasi dan pascapenetrasi. Hasil uji efektivitas menunjukkan bahwa perlakuan konsentrasi yang efektif adalah T. harzianum isolat Sulawesi dengan konsentrasi spora 1011 spora/ml pada buah kakao klon ICCRI 03 dengan nilai efikasi sebesar 49,76 % dan 43,95 % pada buah kakao klon TSH 858. Berdasarkan hasil dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa T. harzianum isolat Sulawesi dengan konsentrasi spora 1011 spora/ml merupakan konsentrasi paling efektif dalam menekan pertumbuhan P. palmivora sehingga disarankan pemakaian Agen Pengendali Hayati menggunakan asli daerah dimana penyakit yang dimaksud ditemukanen_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectJamur Antagonisen_US
dc.subjectTrichoderma harzianumen_US
dc.subjectBuah Kakaoen_US
dc.titleUJI EFEKTIFITAS JAMUR ANTAGONIS Trichoderma harzianum ISOLAT SULAWESI TERHADAP BUSUK BUAH KAKAO (Phytophthora palmivora)en_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record