dc.description.abstract | B. subtilis merupakan salah satu agen antagonis yang dapat digunakan untuk
mengendalikan F. oxysporum. Perbanyakan B. subtilis biasanya menggunakan
media sintetis seperti Nutrien Broth (NB) yang harganya relatif mahal. Oleh sebab
itu, perlu dicari media alternatif untuk perbanyakan B. subtilis yang tersedia
melimpah, murah, mudah diperoleh dan cocok untuk perkembangan bakteri
antagonis. Limbah cair organik berpotensi untuk digunakan sebagai media
perbanyakan B. subtilis, karena mengandung karbon dan protein yang dibutuhkan
untuk perkembangan bakteri. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui limbah cair yang paling baik untuk perbanyakan B. subtilis.
Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) 5 perlakuan
dengan 4 ulangan. Perlakuan yang digunakan yaitu L1= kontrol (aquades 75 ml),
L2= limbah cair tahu 75 ml, L3= Limbah air kelapa 75 ml, L4= Limbah cucian
beras 75 ml dan L5= Limbah air rendaman kedelai 75 ml dengan penambahan kaldu
tulang ikan 20 ml + molase 5 ml pada masing-masing perlakuan. Setiap 2 minggu
sekali dilakukan pengamatan terhadap populasi dan daya hambat B. subtilis T1
terhadap pertumbuhan F. oxysporum.
Semua limbah yang digunakan mampu mendukung pertumbuhan B.
subtilis T1 dengan populasi berkisar 109 – 1010 cfu/mL pada pengamatan minggu
ke-2. Hasil terbaik ditunjukkan oleh media air kelapa dengan jumlah koloni B.
subtilis T1 berkisar 1010 – 107 cfu/mL pada pengamatan minggu ke-2 sampai ke-8.
Kandungan nutrisi pada air kelapa yang berupa senyawa organik sederhana diduga
menjadi faktor penting dalam mendukung pertumbuhan B. subtilis T1. Penggunaan
limbah tersebut sebagai media perbanyakan tidak mempengaruhi daya antagonisme
B. subtilis T1 terhadap F. oxysporum SR. | en_US |