Show simple item record

dc.contributor.advisorDwi Kartika A.
dc.contributor.advisorErawati Wulandari
dc.contributor.authorHamada, Rachel Marcelia
dc.date.accessioned2017-01-20T03:44:15Z
dc.date.available2017-01-20T03:44:15Z
dc.date.issued2017-01-20
dc.identifier.nim121610101071
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/78991
dc.description.abstractPenentuan identitas korban kecelakaan dalam skala besar sangat sulit ditentukan. Odontologi forensik merupakan salah satu cara yang digunakan untuk mengungkap identitas korban melalui gigi geligi. Gigi memiliki sifat individual serta tahan terhadap trauma mekanis, asam dan panas yang tinggi. Bahan restorasi juga dapat digunakan sebagai penentu identitas korban yang tidak dapat dikenali secara visual selain menggunakan tes DNA ataupun sidik jari. Resin komposit merupakan salah satu bahan restorasi yang memiliki keunggulan sifat bahan dalam kedokteran gigi. Material ini mempunyai nilai estetik yang lebih baik dibanding restorasi lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan dimensi berupa pengurangan berat dan warna pada resin komposit akibat pemanasan suhu tinggi sebagai referensi identifikasi forensik. Jenis penelitian ini merupakan eksperimental laboratoris dengan rancangan penelitian the post test only control group design. Sampel berjumlah 48, yang dibagi menjadi dua kelompok sampel yaitu 24 sampel resin komposit nanofiller (A) dan 24 sampel microhybrid (B). Masing-masing resin komposit dibagi lagi menjadi 3 kelompok perlakuan yang masing-masing terdiri dari 8 sampel untuk setiap kelompok penelitian. Penelitian dilakukan dengan cara memanaskan tiga kelompok resin komposit dalam tiga suhu yang berbeda, yaitu 319oC, 412oC, dan 800oC untuk dilihat perubahan fisiknya. Analisa statistik yang digunakan adalah two way anova untuk pengurangan berat dan analisa deskriptif untuk perubahan warna. Hasil uji two way anova untuk kelompok menunjukkan nilai p<0,05, yang artinya terdapat perbedaan perubahan dimensi yang bermakna antar suhu pada resin komposit nanofiller dan microhybrid, serta terdapat perbedaan perbahan dimensi yang bermakna antara resin komposit nanofiller dan microhybrid pada suhu yang sama. Perubahan dimensi berupa pengurangan berat pada resin komposit nanofiller lebih banyak dibandingkan microhybrid setelah dipanaskan pada suhu 319oC, 412oC, dan 800oC. Hal ini disebabkan karena adanya perbedaan komposisi jumlah matrik resin yang berbeda, semakin banyak jumlah matrik dalam resin komposit, maka kemungkinan untuk terdegradasi semakin besar. Faktor lain yang menyebabkan perubahan dimensi berupa pengurangan berat, yakni peningkatan suhu, semakin tinggi suhu, maka semakin besar pengurangan berat yang terjadi pada resin komposit. Perubahan warna juga terjadi pada resin komposit yang dilakukan pemanasan. Perubahan warna terjadi akibat adanya hasil proses pemanasan dan proses oksidasi dari monomer atau matriks resin serta perusakan pigmen resin komposit yang terdegradasi sehingga berubah menjadi warna kuning kecokelatan, hitam, dan putih. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemanasan suhu tinggi dapat menyebabkan perubahan dimensi berupa pengurangan berat yaitu pengurangan berat pada nanofiller lebih banyak dibandingkan resin komposit microhybrid serta terjadi perubahan warna menjadi kuning kecokelatan, hitam, dan putih. Perubahan dimensi dan perubahan warna dapat digunakan sebagai acuan dalam menentukan identitas korban yang tidak dikenali melalui karakteristik resin komposit yang dipanaskanen_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectRESIN KOMPOSIT NANOFILLER DAN MICROHYBRIDen_US
dc.subjectSUHU TINGGIen_US
dc.titlePERUBAHAN DIMENSI DAN WARNA PADA RESIN KOMPOSIT NANOFILLER DAN MICROHYBRID AKIBAT PEMANASAN SUHU TINGGI SEBAGAI REFERENSI IDENTIFIKASI FORENSIKen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record