PERUBAHAN DIMENSI DAN WARNA PADA RESIN KOMPOSIT NANOFILLER DAN MICROHYBRID AKIBAT PEMANASAN SUHU TINGGI SEBAGAI REFERENSI IDENTIFIKASI FORENSIK
Abstract
Penentuan identitas korban kecelakaan dalam skala besar sangat sulit
ditentukan. Odontologi forensik merupakan salah satu cara yang digunakan untuk
mengungkap identitas korban melalui gigi geligi. Gigi memiliki sifat individual serta
tahan terhadap trauma mekanis, asam dan panas yang tinggi. Bahan restorasi juga
dapat digunakan sebagai penentu identitas korban yang tidak dapat dikenali secara
visual selain menggunakan tes DNA ataupun sidik jari. Resin komposit merupakan
salah satu bahan restorasi yang memiliki keunggulan sifat bahan dalam kedokteran
gigi. Material ini mempunyai nilai estetik yang lebih baik dibanding restorasi lain.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan dimensi berupa pengurangan
berat dan warna pada resin komposit akibat pemanasan suhu tinggi sebagai referensi
identifikasi forensik.
Jenis penelitian ini merupakan eksperimental laboratoris dengan rancangan
penelitian the post test only control group design. Sampel berjumlah 48, yang dibagi
menjadi dua kelompok sampel yaitu 24 sampel resin komposit nanofiller (A) dan 24
sampel microhybrid (B). Masing-masing resin komposit dibagi lagi menjadi 3
kelompok perlakuan yang masing-masing terdiri dari 8 sampel untuk setiap kelompok
penelitian. Penelitian dilakukan dengan cara memanaskan tiga kelompok resin
komposit dalam tiga suhu yang berbeda, yaitu 319oC, 412oC, dan 800oC untuk dilihat
perubahan fisiknya.
Analisa statistik yang digunakan adalah two way anova untuk pengurangan
berat dan analisa deskriptif untuk perubahan warna. Hasil uji two way anova untuk
kelompok menunjukkan nilai p<0,05, yang artinya terdapat perbedaan perubahan dimensi yang bermakna antar suhu pada resin komposit nanofiller dan microhybrid,
serta terdapat perbedaan perbahan dimensi yang bermakna antara resin komposit
nanofiller dan microhybrid pada suhu yang sama.
Perubahan dimensi berupa pengurangan berat pada resin komposit nanofiller
lebih banyak dibandingkan microhybrid setelah dipanaskan pada suhu 319oC, 412oC,
dan 800oC. Hal ini disebabkan karena adanya perbedaan komposisi jumlah matrik
resin yang berbeda, semakin banyak jumlah matrik dalam resin komposit, maka
kemungkinan untuk terdegradasi semakin besar. Faktor lain yang menyebabkan
perubahan dimensi berupa pengurangan berat, yakni peningkatan suhu, semakin
tinggi suhu, maka semakin besar pengurangan berat yang terjadi pada resin komposit.
Perubahan warna juga terjadi pada resin komposit yang dilakukan pemanasan.
Perubahan warna terjadi akibat adanya hasil proses pemanasan dan proses oksidasi
dari monomer atau matriks resin serta perusakan pigmen resin komposit yang
terdegradasi sehingga berubah menjadi warna kuning kecokelatan, hitam, dan putih.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemanasan suhu tinggi dapat
menyebabkan perubahan dimensi berupa pengurangan berat yaitu pengurangan berat
pada nanofiller lebih banyak dibandingkan resin komposit microhybrid serta terjadi
perubahan warna menjadi kuning kecokelatan, hitam, dan putih. Perubahan dimensi
dan perubahan warna dapat digunakan sebagai acuan dalam menentukan identitas
korban yang tidak dikenali melalui karakteristik resin komposit yang dipanaskan
Collections
- UT-Faculty of Medical [1487]