Show simple item record

dc.contributor.advisorSamai
dc.contributor.authorPutri, Fiqya Kenanga
dc.date.accessioned2017-01-18T02:44:20Z
dc.date.available2017-01-18T02:44:20Z
dc.date.issued2017-01-18
dc.identifier.nim110910301038
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/78822
dc.description.abstractSMP Inklusi Taman Pendidikan dan Asuhan Kabupaten Jember adalah Sekolah Menengah Pertama yang menyelenggarakan pendidikan inklusi di Kabupaten Jember. Pada SMP Inklusi TPA Jember, terdapat siswa disabilitas tunagrahita, siswa non tunagrahita, dan guru yang saling berinteraksi setiap harinya. Penelitian ini menjelaskan bagaimana bentuk interaksi sosial lima siswa tunagrahita pada SMP Inklusi TPA Jember. Tujuan dari penelitian ini ingin mengetahui bentuk interaksi sosial lima siswa tunagrahita dengan siswa tunagrahita, siswa non tunagrahita, dan guru yang meliputi kerjasama, persaingan, dan pertentangan, akomodasi,. Lokasi penelitian berada di SMP Inklusi TPA Jember yang beralamat di Jalan Jawa No 57 Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember. Penulis menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan jenis pendekatan penelitian deskriptif. Teknik yang digunakan dalam penentuan informan dengan purposive sampling ditemukan 6 informan pokok serta 7 informan tambahan. Pengumpulan data menggunakan teknik observasi non partisipan, wawancara terstruktur dan tidak terstruktur, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan pengumulan data mentah, transkip data, pembuatan koding, kategorisasi data, penyimpulan sementara, triangulasi, dan penyimpulan data akhir. Teknik keabsahan data menggunakan triangulasi sumber data. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bentuk interaksi sosial siswa tunagrahita berupa kerjasama, persaingan, pertentangan, dan akomodasi. Bentuk interaksi sosial siswa tunagrahita dalam lingkup kerjasama adalah ketika guru pendamping khusus memberikan pelajaran tambahan di ruang sumber dengan cara membentuk kelompok belajar sesuai dengan kelas siswa tunagrahita. bentuk kerjasama dengan siswa non tunagrahita adalah bekerjasama dalam setiap mata pelajaran. Bentuk kerjasama dengan guru yaitu guru membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam pelajaran dan siswa membantu guru mengambilkan kertas dan spidol. Bentuk interaksi sosial persaingan antara siswa tunagrahita dengan siswa tunagrahita berupa persaingan kejujuran dalam bidang akademik dan persaingan kedudukan atau peranan dengan tipe rivalry. Tidak ada persaingan antara siswa tunagrahita dengan siswa non tunagrahita maupun dengan guru. Bentuk Interaksi sosial pertentangan antara siswa tunagrahita dengan siswa tunagrahita adalah saling pukul antara siswa tunagrahita. Pertentangan yang kerap terjadi karena sikap jahil siswa tunagrahita yang memicu pertengkaran dengan siswa non tunagrahita. Pertentangan juga terjadi saat siswa tunagrahita marah ketika guru membentak mereka saat guru mulai panik tidak bisa mengontrol perilaku siswa tunagrahita di dalam kelas. Bentuk interaksi sosial akomodasi antara siswa tunagrahita dengan siswa tunagrahita adalah tidak nakal atau memilih diam saat diganggu teman. Bentuk akomodasi dengan siswa non tunagrahita adalah Meminta maaf dan tidak nakal. akomodasi yang dilakukan guru adalah memberikan mata pelajaran tambahan dalam program pembelajaran individu dan menyelesaikan konflik antara siswa tunagrahita dengan siswa non tunagrahita sementara siswa baik dan penurut kepada guru.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectBENTUK INTERAKSI SOSIALen_US
dc.subjectSISWA TUNAGRAHITAen_US
dc.subjectPENDIDIKAN INKLUSIen_US
dc.titleBENTUK INTERAKSI SOSIAL LIMA SISWA TUNAGRAHITA PADA PENDIDIKAN INKLUSI (Studi Deskriptif pada Siswa Tunagrahita di SMP Inklusi TPA Jember)en_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record