BENTUK INTERAKSI SOSIAL LIMA SISWA TUNAGRAHITA PADA PENDIDIKAN INKLUSI (Studi Deskriptif pada Siswa Tunagrahita di SMP Inklusi TPA Jember)
Abstract
SMP Inklusi Taman Pendidikan dan Asuhan Kabupaten Jember adalah
Sekolah Menengah Pertama yang menyelenggarakan pendidikan inklusi di
Kabupaten Jember. Pada SMP Inklusi TPA Jember, terdapat siswa disabilitas
tunagrahita, siswa non tunagrahita, dan guru yang saling berinteraksi setiap harinya.
Penelitian ini menjelaskan bagaimana bentuk interaksi sosial lima siswa tunagrahita
pada SMP Inklusi TPA Jember.
Tujuan dari penelitian ini ingin mengetahui bentuk interaksi sosial lima siswa
tunagrahita dengan siswa tunagrahita, siswa non tunagrahita, dan guru yang meliputi
kerjasama, persaingan, dan pertentangan, akomodasi,. Lokasi penelitian berada di
SMP Inklusi TPA Jember yang beralamat di Jalan Jawa No 57 Kecamatan
Sumbersari Kabupaten Jember. Penulis menggunakan pendekatan penelitian kualitatif
dengan jenis pendekatan penelitian deskriptif. Teknik yang digunakan dalam
penentuan informan dengan purposive sampling ditemukan 6 informan pokok serta 7
informan tambahan. Pengumpulan data menggunakan teknik observasi non
partisipan, wawancara terstruktur dan tidak terstruktur, dan dokumentasi. Analisis
data menggunakan pengumulan data mentah, transkip data, pembuatan koding,
kategorisasi data, penyimpulan sementara, triangulasi, dan penyimpulan data akhir.
Teknik keabsahan data menggunakan triangulasi sumber data.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bentuk interaksi sosial siswa
tunagrahita berupa kerjasama, persaingan, pertentangan, dan akomodasi. Bentuk
interaksi sosial siswa tunagrahita dalam lingkup kerjasama adalah ketika guru
pendamping khusus memberikan pelajaran tambahan di ruang sumber dengan cara
membentuk kelompok belajar sesuai dengan kelas siswa tunagrahita. bentuk
kerjasama dengan siswa non tunagrahita adalah bekerjasama dalam setiap mata
pelajaran. Bentuk kerjasama dengan guru yaitu guru membantu siswa yang
mengalami kesulitan dalam pelajaran dan siswa membantu guru mengambilkan kertas
dan spidol.
Bentuk interaksi sosial persaingan antara siswa tunagrahita dengan siswa
tunagrahita berupa persaingan kejujuran dalam bidang akademik dan persaingan
kedudukan atau peranan dengan tipe rivalry. Tidak ada persaingan antara siswa
tunagrahita dengan siswa non tunagrahita maupun dengan guru.
Bentuk Interaksi sosial pertentangan antara siswa tunagrahita dengan siswa
tunagrahita adalah saling pukul antara siswa tunagrahita. Pertentangan yang kerap
terjadi karena sikap jahil siswa tunagrahita yang memicu pertengkaran dengan siswa
non tunagrahita. Pertentangan juga terjadi saat siswa tunagrahita marah ketika guru
membentak mereka saat guru mulai panik tidak bisa mengontrol perilaku siswa
tunagrahita di dalam kelas.
Bentuk interaksi sosial akomodasi antara siswa tunagrahita dengan siswa
tunagrahita adalah tidak nakal atau memilih diam saat diganggu teman. Bentuk
akomodasi dengan siswa non tunagrahita adalah Meminta maaf dan tidak nakal.
akomodasi yang dilakukan guru adalah memberikan mata pelajaran tambahan dalam
program pembelajaran individu dan menyelesaikan konflik antara siswa tunagrahita
dengan siswa non tunagrahita sementara siswa baik dan penurut kepada guru.