KAJIAN POSKOLONIAL DALAM NOVEL NJAI KEDASIH KARYA IMPERIAL JATHEE
Abstract
Kajian poskolonial adalah telaah mendalam tentang perlawanan terjajah terhadap kolonialisme. Pada novel Njai Kedasih karya Imperil Jathee (untuk selanjutnya disingkat NKKIJ) ada bentuk praktik kolonialisme Belanda yang di dalamnya mengandung dominasi kepemimpinan (hegemoni) yang dilakukan tanpa paksaan namun sebenarnya menyebabkan ketidakadilan bagi pribumi. Ketidakadilan yang diterima pribumi misalnya sebutan Nyai bagi wanita pribumi identik sebagai gundik atau istri simpanan dari Tuan Belanda. Namun, Nyai Kedasih walaupun mendapat sebutan Nyai tidak menjadi gundik dari Tuan Belanda. Sebagai wanita pribumi, ia juga mempertahankan budaya dengan mengenakan kebaya dalam kesehariannya dan juga memiliki keberanian untuk melawan dominasi yang berhubungan dengan kehidupan sosial pribumi. Ketidakadilan yang diterima Nyai Kedasih membuatnya melakukan peniruan (mimikri) bahasa. Melalui mimikri bahasa, Nyai Kedasih dapat menunjukkan eksistensinya sebagai pribumi dan dapat mengacaukan identitas Belanda. Nyai Kedasih yang mendapat pandangan rendah dari Nyonya Ruth (wanita Belanda) berani untuk membantah dan juga melakukan perlawanan (resistensi) fisik. Kajian poskolonial dalam penelitian ini berkaitan dengan penguatan rasa berbangsa dan bernegara sehingga dapat dijadikan sebagai alternatif materi sastra di SMA. Berdasarkan latar belakang tersebut, permasalahan dalam penelitian ini, yaitu;1) Bagaimanakah hegemoni dalam novel NKKIJ? 2) Bagaimanakah mimikri dalam novel NKKIJ? 3) Bagaimanakah resistensi pribumi dalam novel NKKIJ? 4) Bagaimanakah pemanfaatan hasil penelitian novel NKKIJ sebagai alternatif materi pembelajaran sastra SMA kelas XII semester II?
Jenis dan rancangan penelitian dalam penelitian ini adalah deskriptif-kualitatif. Sumber penelitian ini adalah novel NKKIJ dan silabus kurikulum 2013 tingkat SMA kelas XII semester II. Data dalam penelitian ini berupa kutipan peristiwa dalam bentuk kata-kata, kalimat, atau paragraf dalam novel NKKIJ yang diidentifikasi
sebagai hegemoni, mimikri, dan resistensi. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan dalam tujuh langkah, yaitu membaca, reduksi data, penyajian data, analisis data, interpretasi data, penyusunan materi pembelajaran, dan penarikan kesimpulan.
Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) terdapat beberapa hegemoni dalam novel NKKIJ, yaitu hegemoni pengetahuan, sosial, dan budaya. Hegemoni sosial sebagai hegemoni yang menonjol menunjukkan adanya keinginan dari penjajah untuk melakukan dominasi dalam kehidupan sosial kaum pribumi dan hegemoni tersebut berlangsung lama karena dilakukan tanpa paksaan melainkan melalui persetujuan pribumi sendiri. 2) Mimikri dalam novel NKKIJ adalah mimikri bahasa, penampilan, dan gaya hidup. Mimikri bahasa sebagai peniruan yang sering dilakukan oleh Nyai Kedasih menunjukkan bahwa pribumi dapat melakukan hal yang dilakukan oleh Belanda. Melalui mimikri yang dilakukan oleh Nyai Kedasih, pengarang ingin menunjukkan bahwa peniruan bahasa oleh pribumi yang memandang rendah terhadap pribumi sehingga dengan melakukan peniruan membuat kacau identitasnya sebagai penjajah. 3) Resistensi dalam novel NKKIJ dilakukan dalam bentuk resistensi simbolik dan fisik. Resistensi simbolik berupa pemertahanan budaya oleh Nyai Kedasih melalui cara berpakaiannya dengan berkebaya dalam aktifitasnya sehari-hari dilakukan sebagai langkah awal untuk melakukan penolakan terhadap dominasi Belanda. 4) Hasil penelitian dapat dijadikan sebagai alternatif materi dalam pembelajaran sastra di SMA kelas XII dengan KI 4 dan KD 4.1: Menginterpretasi makna teks cerita fiksi dalam novel baik secara lisan maupun tulisan. Penelitian ini disarankan pada penelitian selanjutnya yang relevan agar lebih memperluas kajian poskolonial yang digunakan ataupun menggunakan objek lainnya. Selain itu, pemberian hasil penelitian sebagai alternatif materi di sekolah diharapkan kontribusi positif bagi peserta didik dalam memperkuat rasa berbangsa dan bernegara terhadap Indonesia.