PENERAPAN METODE FUZZY TIME SERIES UNTUK MEMPREDIKSI TINGKAT PENJUALAN BATIK JEMBER (STUDI KASUS: RUMAH BATIK ROLLA)
Abstract
Batik khas Jember merupakan salah satu jenis batik daerah yang memiliki
khas dengan motif daun tembakaunya. Tidak sedikit batik dari daerah Jember ini
yang telah dijual di luar kota Jember itu sendiri, bahkan ada yang sudah mencapai
pasar International. Salah satu sentra batik binaan dari Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Kabupaten Jember yaitu Rumah Batik Rolla. Batik Rolla selain
terkenal dalam pasar daerah Jember juga telah mencapai dibeberapa pasar kota-kota
besar di Indonesia dan bahkan telah menjamah pasar luar negeri. Strategi penjualan
yang diterapkan
Rumah Batik Rolla selain memasarkan dalam jumlah tertentu juga
menerima pesanan dari konsumen yang ingin membuat batik dengan motif tertentu.
Hal ini yang menyebabkan omset penjualan perbulan dari Rumah Batik Rolla
mencapai 2000 potong kain perbulan. Namun masih terdapat kendala dalam
penyediaan produk dalam pemasaran yang telah ditetapkan. Terkadang jumlah
produk yang ditetapkan untuk pemasaran mengalami kekurangan, hal ini
dikarenakan permintaan pasar yang kadang berubah-ubah dan jumlah stok yang
disediakan yang kurang. Perhitungan prediksi yang kurang matematis
menyebabkan penjualan yang dilakukan kurang efisien.
Oleh karena itu dibutuhkan sebuah sistem informasi yang dapat membantu
pihak manajemen Rumah Batik Rolla untuk mempermudah dalam memprediksi
tingkat penjualan pada proses pemasaran yang berikutnya. Diharapkan
permasalahan yang dihadapi dalam proses pemasaran dapat terselesaikan dengan
meminimalkan tingkat kekeliruan dalam sistem prediksi yang telah ada.
Perancangan sistem dilakukan dengan memanfaatkan metode fuzzy time
series yang menggunakan himpunan fuzzy sebagai suatu kelas bilangan dengan
batasan yang samar. Dengan kata lain, peramalan yang dilakukan dengan sistem
fuzzy menggunakan nilai linguistik bukan nilai rill dan juga tidak bergantung pada
asumsi apakah data stasioner terhadap ragam ataupun rata-rata. Dengan
menggunakan pengujian nilai Mean Absolute Percentage Error (MAPE)
diharapkan hasil prediksi yang diperoleh lebih akurat sehingga dapat menghasilkan
laba maksimal dari hasil penjualan.