PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) ELEKTRONIK MATA PELAJARAN AKUNTANSI KEUANGAN UNTUK KELAS XI DI SMK NEGERI 1 JEMBER
Abstract
Akuntansi di SMK merupakan bidang keahlian yang mempelajari tentang
siklus/proses dari seluruh kegiatan transaksi keuangan yang diajarkan kepada siswa
untuk membangun pemahaman dan keterampilan akuntansi khususnya untuk siswa
SMK kelompok bisnis dan manajemen jurusan akuntansi. Muncul anggapan dari
sebagian siswa bahwa akuntansi merupakan mata pelajaran yang susah dikuasai
karena pada materi akuntansi siswa dituntut untuk dapat menganalisis transaksi yang
terjadi dan teliti dalam melakukan pencatatannya. Untuk mengatasi permasalahan
tersebut guru perlu memberikan tugas-tugas untuk melatih keterampilan akuntansi
siswa serta menyajikannya dengan cara yang mudah dimengerti siswa. Penggunaan
LKS dirasa merupakan salah satu media pembelajaran yang tepat bagi peserta didik
karena LKS dapat membantu peserta didik untuk menambah informasi tentang materi
akuntansi yang sedang dipelajari.Penggunaan suatu media pembelajaran yang kurang
dapat menyebabkan siswa kesulitan dalam memahami materi yang diajarkan. Hal ini
akan menyebabkan guru harus mengulang kembali penjelasan materi terkait agar
tercapai tujuan pembelajaran. Pengulangan penjelasan tersebut akan menyebabkan
alokasi waktu yang digunakan melebihi alokasi waktu yang disediakan. Hal ini juga
terjadi pada kelas XI Ak 1 SMK Negeri Jember pada materi rekonsiliasi bank.
Kurang tertariknya siswa dalam menggunakan LKS juga dapat mempengaruhi hasil
belajar yang di dapat siswa dan dianggap kurang efektif.
Berdasarkan pemaparan di atas diketahui kendala dalam pembelajaran itu
terletak pada lembar kerja siswa yang masih kurang menarik, efisien dan kurang
efektif dan belum mencapai tujuan pembelajaran.Dengan demikian dibutuhkan
pengembangan pada LKS yang digunakan agar lebih menarik, efisien dan efektif
sehingga dapat membantu pemahaman siswa.
Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk LKS Elektronik yang
menarik, efisien, dan efektif pada kompetensi dasar rekonsiliasi bank untuk siswa
kelas XIAk. Guna mengembangkan LKS Elektronik ini peneliti menggunakan model
pengembangan milik Thiagarajan yaitu model pengembangan 4-D (Four D model). 4-
D (Four D model) memiliki 4 tahapan yaitu tahapDefine (Pendefinisian), tahap
Design (Perancangan), tahap Develop (Pengembangan), dan tahap Disseminate
(Penyebaran).Ujicoba produk dilakukan sebanyak dua kali (terbatas dan lebih luas)
dilakukan setelah tahap validasi LKS Elektronik oleh para validator. Ujicoba terbatas
dilakukan pada 10 siswa kelas XI Ak 2 dan ujicoba lebih luas dilakukan pada 35
siswa kelas XI Ak 1 di SMK Negeri 1 Jember.
Model pengumpulan data yang digunakan, yaitu metode angket, wawancara,
tes, dan dokumentasi.Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini
meliputi:(1) Uji tingkat daya tarik media dengan menskor hasil angket respon siswa
pada ujicoba terbatas dan lebih luas; (2) Uji tingkat efisiensi media diketahui dari
hasil pengamatan dan wawancara peneliti dengan guru pengampu mata pelajaran
akuntansi dan siswa kelas XI Ak; serta (3) Uji tingkat efektifitas modul dilakukan
dengan membandingkan hasil belajar pretest(sebelum menggunakan modul yang
dikembangkan)dan postest (sesudah menggunakan modu yang dikembangkan).
Persentase nilai yang diperoleh dari validasi tahap pertama yang mencakup
komponen validasi isi/materi, validasi bahasa, dan validasi format adalah 73,81% .
Dari penilaian tersebut diketahui LKS Elektronik sudah dinilai layak namun beberapa
bagian perlu direvisi sesuai dengan saran dari validator.Adapun persentase skor yang
diperoleh dari para validator 1 pada validasi tahap 1 yang menilai tentang validasi isi
LKS Elektronik adalah sebesar 79,17%. Persentase nilai yang diperoleh untuk
validasi format dari validator 2 pada validasi tahap 1 sebesar 70,83%. Dan Persentase
nilai yang diperoleh untuk validasi bahasa dari validator 3 pada validasi tahap 1
sebesar 73,81%. Setelah penilaian validasi tahap I dan dilakukan revisi sesuai petujuk
validator, dilakukan validasi tahap II yang dilakukan oleh validator.
Hasil validasi tahap II menunjukkan bahwa LKS Elekronik layak untuk
diujicobakan dengan rata-rata skor penilaian oleh para validator 93,45%. Kemudian
LKS Elektronik diujicobakan pada ujicoba terbatas dan ujicoba lebih luas, yang
hasilnya menunjukkan bahwa LKS Elektronik yang dikembangkan menarik, efisien,
dan efektif. Pada ujicoba lebih luas diperoleh rata-rata hasil skoring respon siswa
terhadap modul tersebut sebesar 87,6% (sangat menarik); menujukkan rata-rata nilai
pretest sebesar 77,34 dengan simpangan baku 6,278, sedangakan rata-rata nilai
posttest sebesar 86,86 dengan simpangan baku6,258 dengan waktu belajar lebih
sedikit dibandingkan dengan waktu yang dialokasi dalam silabus.
Produk yang dihasilkan berupa LKS Elektronik kompetensi dasar rekonsiliasi
bank yang menarik, efisien, dan efektif ini dapat dimanfaatkan oleh siswa kelas XI
Ak sebagai salah satu bahan ajar dalam mempelajari akuntansi dan dapat
dikembangkan pula pada kompetensi dasar lainnya.