UPAYA PENINGKATAN PENANAMAN MODAL DI INDONESIA MELALUI PRINSIP DAN KRITERIA INDONESIAN SUSTAINABLE PALM OIL (ISPO)
Abstract
Pada dasarnya dilatar belakangi dengan adanya investasi berupa perkebunan kelapa sawit. Perkebunan kelapa sawit pada saat ini mempunyai potensi yang begitu besar dan pemerintah telah menerapkan suatu sistem dalam bidang perkebunan kelapa sawit, yang di sebut dengan sistem Indonesian Sustainable Palm Oil System selanjutnya disingkat (ISPO). Penerapan ISPO ini sangatlah tepat dalam memberikan kejelasan dan ketegasan pada prinsip dan kriteria dalam pelaksanaan pembangunan perkebunan kelapa sawit.
Permasalahan yang dibahas dalam skripsi ini, yaitu: pertama, Apakah prinsip dan kriteria ISPO telah sesuai dengan hukum positif tentang penanaman modal Indonesia. Kedua, Apakah ISPO dapat dinilai sebagai upaya untuk menumbuhkan penanaman modal di Indonesia.
Tinjauan pustaka skripsi yang berisi uraian tentang asas, tujuan, prinsip, kriteria, teori, serta beberapa pengertian yuridis yang relevan dengan pokok permasalahan. Pada tinjauan pustaka ini menjelaskan mengenai: penanaman modal di Indonesia terdiri atas : penanaman modal di Indonesia, pengertian penanaman modal, kewajiban penanaman modal, asas dan tujuan penanaman modal, dan macam-macam penanaman modal, Indonesian Sustainable Palm Oil System (ISPO), pengertian Indonesian Sustainable Palm Oil System (ISPO), prinsip dan kriteria ISPO, manfaat ISPO, dan tujuan ISPO.
Metode yang digunakan dalam skripsi ini adalah Yuridis Normatif (Legal Research). Pendekatan masalah yang digunakan adalah pendekatan perundang-undangan (Statute Approach) dan pendekatan konseptual (conceptual approach). Skripsi ini menggunakan tiga macam sumber bahan hukum, yaitu bahan hukum primer, bahan hukum sekunder dan bahan hukum tersier. Analisa bahan hukum dengan pengumpulan bahan-bahan hukum dan non hukum sekiranya dipandang mempunyai relevansi, melakukan telaah atas isu hukum yang diajukan, berdasarkan bahan-bahan yang telah dikumpulkan. Kesimpulan dari skripsi ini adalah: pertama, Prinsip dan kriteria ISPO bila dikaitkan dengan penanaman modal Indonesia memiliki kesamaan atau kesesuaian yaitu dalam pemberian fasilitas. Kesamaan prinsip dan kriteria ISPO dalam penanaman modal berupa pemberian fasilitas dapat memberikan dampak positif bagi penanaman modal Indonesia untuk mewujudkan sistem hukum yang mampu mendukung iklim penanaman modal. Penanaman modal merupakan salah satu elemen penting dalam pembangunan ekonomi Indonesia, maka pemerintah memberikan peraturan kepasitan hukum berupa kepastian fasilitas. Pemberian kepastian fasilitas untuk dapat menarik para investor. Investor akan datang kesuatu negara apabila negara tersebut memiliki aturan hukum yang jelas. Kedua,
Penanaman modal di bidang usaha pertanian yaitu kelapa sawit dijadikan usaha perkebunan yang mempunyai potensi besar dalam menumbuhkan penanaman modal. Perkebunan kelapa sawit merupakan upaya menjadikan ISPO sebagai komitmen nasional oleh pelaku usaha perkebunan kelapa sawit di Indonesia. ISPO menciptakan pembangunan yang berkelanjutan untuk meningkatkan perekonomian Indonesia, salah satunya perkebunan kelapa sawit yang merupakan sumber pendapatan bagi para pekerja untuk menopang perekonomian rakyat dalam pengentasan kemiskinan.
Saran yang dapat diberikan Penulis adalah: pertama, Pemerintah dalam hal ini diharapkan dapat lebih bijaksana dan konsisten dalam penerapkan peraturan yang ada. Karena adanya prinsip dan kriteria ISPO dapat memberikan manfaat pada pelaku usaha. Jika memang terjadi adanya ketidak taatan perusahaan terhadap peraturan, maka segera ditindak lanjuti dengan pemberian sanksi. Kedua, Perusahaan kelapa sawit diharpakan dapat lebih memperhatikan lagi mengenai pengembangan produk sawit, agar semua pihak dari pelaku usaha sampai dengan masyarakat sekitar perkebunan bisa mendapat manfaat, dan juga dapat mengurangi ketimpangan yang ada.
Collections
- UT-Faculty of Law [6214]