Show simple item record

dc.contributor.authorFebriyanti, Ade Terina
dc.date.accessioned2016-11-17T12:33:54Z
dc.date.available2016-11-17T12:33:54Z
dc.date.issued2016-11-17
dc.identifier.nim140120201001
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/78042
dc.description.abstractSiswa yang memiliki keterbatasan kemampuan, baik akademik maupun nonakademik, diperkirakan juga mengalami keterbatasan kemampuan dalam berkomunikasi. Hal ini karena kemampuan manusia dipengaruhi oleh keadaan otak. Kemampuan komunikasi manusia didasarkan pada kemampuannya menggunakan aspek-aspek pragmatik, seperti tindak tutur, implikatur, praanggapan, dan deiksis. Habibi adalah seorang siswa yang memiliki keterbatasan kemampuan akademik dan nonakademik. Kemampuan Habibi dalam menggunakan aspek-aspek pragmatik dalam aktivitas komunikasinya sepintas tidak sama dengan kemampuan siswa normal lainnya. Kemampuan Habibi dalam menggunakan aspek-aspek pragmatik tidak sebaik siswa normal seusianya. Penelitian ini akan mencari tahu, di antaranya (1) kemampuan Habibi dalam bertindak tutur ilokusi yang meliputi tindak asertif, direktif, ekspresif, komisif, dan deklarasi, (2) kemampuan Habibi dalam memahami implikatur, (3) kemampuan Habibi dalam memahami praanggapan, dan (4) kemampuan Habibi dalam menggunakan deiksis. Data dalam penelitian ini berupa tuturan Habibi dan konteks yang melingkupi yang diperoleh dari aktivitas komunikasinya. Data disediakan dengan menggunakan metode simak beserta teknik dasar, yaitu teknik sadap dan teknik lanjutan berupa teknik simak libat cakap, teknik simak bebas libat cakap, teknik rekam, dan teknik catat. Selain metode simak, juga dilakukan metode cakap beserta teknik dasar, yaitu teknik pancing dan teknik lanjutan berupa teknik cakap semuka, teknik rekam, dan teknik catat. Data-data yang terkumpul kemudian dianalisis dengan menggunakan metode padan pragmatis dengan teknik dasar daya pilah pragmatis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari lima tindak tutur, hanya empat tindak tutur yang dapat digunakan oleh Habibi, yaitu tindak tutur asertif, direktif, komisif, dan ekspresif. Untuk tindak tutur deklarasi tidak mampu digunakan oleh Habibi. Hal ini dapat dimaklumi mengingat peran Habibi dalam kelompok masyarakat sekolah yang hanya sebagai siswa. Habibi hanya mampu menggunakan tiga tindak tutur asertif: memberitahu, menuduh, dan mengeluh. Tindak tutur direktif yang mampu digunakan Habibi: memerintah dan memohon. Tindak tutur komisif yang mampu digunakan oleh Habibi: berjanji dan menolak. Terakhir, tindak tutur ekspresif yang mampu digunakan oleh Habibi: memuji, dan berterima kasih. Secara keseluruhan, Habibi hanya mampu menggunakan Sembilan dari 28 jenis tindak tutur. Habibi mampu memahami konteks-konteks khusus yang melingkupi percakapan dan mengaitkan dengan aktivitas komunikasi sehingga mampu menangkap pesan yang tersebunyi dalam tuturan mitra tutur. Kemampuan Habibi dalam memahami implikatur baik apabila dihadapkan pada mitra tutur teman sebaya yang menggunakan bahasa sama dengan dirinya, ketika berhadapan dengan guru, dalam beberapa situasi, Habibi memang mampu memahami pesan yang tersebunyi dalam tuturan mitra tutur. Namun, respon yang dilakukan Habibi dalam menanggapi berbeda dengan mitra tutur teman sebaya. Dalam kaitannya dengan praanggapan, Habibi gagal atau kurang mampu memahami pengetahuan bersama yang dimilikinya dan dimiliki mitra tutur. Habibi tidak mampu memahami bahwa asumsi mengenai informasi tak tertuturkan itu juga diketahui oleh mitra tutur. Habibi gagal atau kurang mampu memahami pengetahuan bersama yang dimilikinya dan mitra tuturnya ketika berkomunikasi dengan mitra tutur guru. Fenomena semacam ini tidak ditemukan ketika Habibi berinteraksi dengan mitra tutur teman sebaya. Terakhir, Habibi mampu menggunakan deiksis dalam aktivitas komunikasinya. Penggunaan bentuk-bentuk deiksis, baik persona, tempat, dan waktu, terbatas pada bentuk-bentuk deiksis bahasa Madura. Habibi mampu menggunakan deiksis dengan disesuaikan konteks saat ia melakukan aktivitas komunikasi.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectBERKOMUNIKASIen_US
dc.subjectSISWA BERKEMAMPUAN TERBATASen_US
dc.titleKEMAMPUAN BERKOMUNIKASI SISWA BERKEMAMPUAN TERBATAS DI SMP NEGERI 1 MAYANG KABUPATEN JEMBER (STUDI KASUS YANG DIALAMI OLEH HABIBI)en_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record