PEMETAAN STATUS HARA N, P, K, DAN C-ORGANIK DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK INTERPOLASI IDW (Inverse Distance Weighted) DALAM SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS: STUDI KASUS DI PERKEBUNAN KOPI ROBUSTA MALANGSARI KALIBARU BANYUWANGI
Abstract
Kopi merupakan komoditi perkebunan yang paling menjanjikan di
Indonesia. Indonesia adalah produsen kopi terbesar ketiga di dunia setelah
Brazil dan Vietnam dengan menyumbang sekitar 6% dari produksi total
kopi dunia, dan Indonesia merupakan pengekspor kopi terbesar keempat
dunia dengan pangsa pasar sekitar 11% di dunia (Rahardjo, 2012).
Menurut data dari Direktorat Jendral Perkebunan (2014) produksi kopi
perkebunan milik negara di Provinsi Jawa Timur mencapai 14.457 ton
dengan produktivitas 862 kg/ha yang di dalamnya termasuk perkebunan
Malangsari, Kalibaru, Banyuwangi. Nilai produktivitas tersebut baru
mencapai 37,5-50% dari potensi genetiknya yang mencapai 1.500-2.000
kg/ha/tahun (Hulupi, 2009 dalam Ramadhani, 2011). Salah satu kendala
tidak tercapainya produktivitas tersebut adalah jenis tanah di perkebunan
Malangsari berupa latosol dan regosol.
Penelitian ini dilaksanakan di di PTPN XII UUS Malangsari desa
Kebonrejo Kecamatan Kalibaru Kabupaten Banyuwangi dan Laboratorium
Kesuburan Tanah, Jurusan Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas
Jember dari bulan September 2015 sampai dengan Januari 2016. Tujuan
penelitian ini untuk mengetahui status hara N, P, K, dan C-organik tanah
di perkebunan kopi robusta UUS Malangsari. Lokasi penelitian ditentukan
menggunakan empat peta dasar. Peta Rupa Bumi Skala 1 : 25.000 lembar
Kalibaru dan Sumber Gandeng, (Bakosurtanal) tahun 2001, peta jenis
tanah skala 1:100.000 () tahun, peta penggunaan lahan skala 1:100.000
(kebun Malangsari) tahun 2015 dan peta lereng skala 1:100.000 yang
didapat dari hasil analisis citra satelit SRTM. Teknik pengambilan sampel
tanah pada setiap satuan lahan dilakukan dengan menggunakan metode
pengambilan acak berstrata (stratified random sampling) dengan jumlah
16 titik. Metode analisis laboratorium yang digunakan meliputi: pH tanah
menggunakan metode pH meter, C-Organik menggunakan metode
Kurmis, N-tersedia menggunakan metode mikro Kjeldahl, P-tersedia
menggunakan metode Olsen, dan K-tersedia menggunakan metode AAS
(Atomic Absorption Spectrophotometry). Interpolasi data menggunakan
metode IDW (Inverse Distance Weighted) dan analisis statistik
menggunakan RMSE (Root Mean Square Error).
Hasil penelitian berdasarkan PPT (1983) menunjukan bahwa unsur hara
yang terkandung pada kebun Malangsari untuk C-organik dan N-total dalam
kisaran sangat rendah sampai sedang, sangat rendah sampai rendah untuk Ptersedia,
rendah sampai sedang untuk K-tersedia. Penggunaan metode IDW
(Inverse Distance Weighted) dalam Sistem Informasi Geografis merupakan alat
bantu untuk mengkaji sebaran sifat-sifat kimia tanah pada skala yang luas seperti
perkebunan Malangsari.
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4239]