Show simple item record

dc.contributor.authorEka Putriani, Yeni
dc.date.accessioned2013-08-19T01:30:52Z
dc.date.available2013-08-19T01:30:52Z
dc.date.issued2013-08-19
dc.identifier.nimNIM072110101084
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/778
dc.description.abstractPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi keterampilan kader dalam menginterpretasikan hasil penimbangan pada KMS. Hasil dari penelitian diharapkan dapat menjadi referensi kajian bagi kader dalam menginterpretasikan hasil penimbangan pada KMS untuk dapat menjaga status gizi balita. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian adalah kader Posyandu di Puskesmas Sukorambi. Penarikan sampel penelitian menggunakan proportional random sampling, yaitu sebanyak 71 kader. Pengumpulan data menggunakan wawancara dengan bantuan kuisioner dan memberikan suatu studi kasus pada kader, kemudian dianalisis menggunakan uji regresi logistik ganda. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan, kader usia dewasa dini yang terampil (49,30%), kader dengan pendidikan dasar yang terampil (45,07%), masa kerja kader >3 tahun yang terampil (66,20%), kader yang pernah mengikuti pelatihan yang terampil (71,83%), kader yang pernah mengikuti pembinaan yang terampil (74,65%), pengetahuan kader tinggi yang terampil (74,65%), sikap kader positif yang terampil (70,42%), dan dukungan bidan terhadap kader yang baik yang terampil (71,83%). Variabel-variabel yang berpengaruh dengan keterampilan kader dalam menginterpretasikan hasil penimbangan pada KMS adalah usia kader (p= 0,043), lama menjadi kader (p= 0,046), pengetahuan kader (p= 0,0001) dan sikap kader (p=0,0001). Variabel yang paling berpengaruh terhadap keterampilan kader adalah pengetahuan kader (p= 0,0001) dengan Exp(B)= 89,023. Kesimpulannya adalah faktor usia kader, lama menjadi kader, pengetahuan kader dan sikap kader berpengaruh terhadap keterampilan kader dalam menginterpretasikan hasil penimbangan pada KMS. Sedangkan tingkat pendidikan kader, pelatihan, pembinaan dan dukungan bidan tidak berpengaruh terhadap keterampilan kader dalam menginterpretasikan hasil penimbangan pada KMS. Saran yang dapat diberikan yaitu pada bidan sebagai pemegang Posyandu di wilayah desa tersebut untuk melakukan monitoring atau pendampingan saat mengisi Kartu Menuju Sehat (KMS), sehingga dapat diketahui apakah kader tersebut benar atau tidak dalam menginterpretasikan hasil penimbangan pada KMS. Pada petugas kesehatan, apabila melakukan pembinaan sebaiknya lebih ditekankan pada pentingnya cara menginterpretasi hasil penimbangan pada Kartu Menuju Sehat (KMS) dengan benar, agar tidak terjadi kesalahan. Perlu adanya motivasi seperti dari Lurah, Kepala Desa, Petugas Kesehatan, Dinas Kesehatan bagi kader untuk meningkatkan keterampilan kader Posyandu, seperti memberi reward kepada kader atau diadakan lomba bagi kader Posyandu.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries072110101084;
dc.subjectKeterampilan Kader Posyandu, Kartu Menuju Sehat (KMS)en_US
dc.titleFAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETERAMPILAN KADER POSYANDU DALAM MENGINTERPRETASIKAN HASIL PENIMBANGAN PADA KARTU MENUJU SEHAT (KMS) (Studi di Wilayah Kerja Puskesmas Sukorambi Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember)en_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record