Show simple item record

dc.contributor.advisorWIDODO, Joko
dc.contributor.advisorSUKIDIN
dc.contributor.authorSEPTIANI, Evi
dc.date.accessioned2016-11-16T03:23:45Z
dc.date.available2016-11-16T03:23:45Z
dc.date.issued2016-11-16
dc.identifier.nimNIM120210301107
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/77888
dc.description.abstractSecara geografis Kecamatan Cluring merupakan Kecamatan yang terletak disebelah selatan dari wilayah Kabupaten Banyuwangi. Kecamatan Cluring merupakan bagian dari 24 Kecamatan yang ada di dalam Kabupaten Banyuwangi. Wilayah Kecamatan Cluring ini memiliki ketinggian 71 m hingga mencapai 115 m dari permukaan laut. Kecamatan Cluring memiliki luas wilayah 67,30 km2 dengan jumlah penduduk yang ada di Kecamatan Cluring Kabupaten Banyuwangi sejumlah 71.077 jiwa. Kecamatan Cluring terbagi menjadi 9 desa, kesembilan wilayah desa tersebut antara lain Sembulung, Tampo, Plampangrejo, Kaliploso, Benculuk, Cluring, Tamanagung, Sraten dan Sarimulyo Desa Sembulung ini memiliki jumlah penduduk sebanyak 7.905 jiwa yang sebagian besar penduduknya bermata pencarian sebagai seorang petani sehingga dapat dikatakan bahwa pertanian merupakan tulang punggung kehidupan di Desa Sembulung. Sektor pertanian memiliki peran yang sangat penting bagi perekonomian di Desa Sembulung Kecamatan Cluring ini. Mereka banyak yang menggantungkan hidupnya dengan berprofesi sebagai petani. Banyaknya penduduk yang berprofesi sebagai petani menimbulkan perkembangan kemajuan dibidang pertanian itu sendiri. Majunya penggunaan teknologi-teknologi pertanian, adanya sikap mental yang dimiliki petani serta semakin handalnya kemampuan dalam mengadopsi inovasi menyebabkan Desa Sembulung mengalami modernisasi dalam bidang pertanian. Lokasi penelitian ditentukan dengan metode purposive area, yaitu dilaksanakan di Desa Sembulung, Kecamatan Cluring Kabupaten Banyuwangi. Subjek dalam penelitian ini adalah Petani di Desa Sembulung dengan karakteristik yaitu: telah menjadi petani kurang lebih selama 5 tahun, memiliki lahan pertanian, telah berkeluarga, petani yang telah mengalami modernisasi, serta masyarakat Desa Sembulung yang berprofesi sebagai petani. Dalam penelitian ini, data yang diperoleh menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumen. Berdasarkan hasil penelitian, bahwa di Desa Sembulung telah mengalami Modernisasi petani. Hal ini dapat dilihat dari alat-alat pertanian yang digunakan yang semakin modern dan mulai meninggalkan alat-alat pertanian yang sifatnya tradisional. Sebagai contoh munculnya penggunaan mesin traktor yang awalnya petani hanya menggunakan tenaga hewan kini mulai tergantikan dengan mesin traktor. Adanya sumur-sumur bor ini juga turut mendukung terciptanya modernisasi. sumur bor ini menunjukkan bahwa di Desa Sembulung telah memiliki sistem irigasi yang baik. Selain itu pembagian pengairan juga dibantu dan dijaga oleh Jogotirto sehingga petani tidak perlu berebutan dengan petani lain. Selain dari teknologi yang digunakan penggunaan pupuk dan obat-obat pertanian juga kian beragam tidak menggunakan pupuk dan obat-obatan yang berbahan kimia petani kini juga mulai berorientasi ke pupuk dan obat-obatan yang berbahan organik. Modernisasi tidak hanya ditunjukkan dengan penggunaan teknologi pertanian modern saja melainkan juga bagaimana petani mengubah sikap mental menjadi petani yang kritis, berorientasi pada ke depan dan lebih mengutamakan mutu, dan berorientasi pada pemanfaatan sumber daya, untuk sikap kritis disini bisa dilihat adanya sistem tumpang sari artinya petani bisa menanam tanaman lain di sela-sela tanaman holtikultura tersebut. Berorientasi ke depan contohnya banyak petani sawah yang menana tanaman buah naga dan jeruk karena tanaman ini dalam satu kali tanam bisa dipanen hingga beberapa tahun kedepan sedangkan untuk orientasi pada pemanfaatan sumber daya dapat dilihat bahwa semakin banyak petani yang menyewakan alat pertaniannya, ini membuktikan bahwa petani telah mampu mngoptimalkan sumber daya yang ada. Modernisasi di Desa Sembulung juga terjadi pada adopsi inovasi yang telah dilakukan yaitu dengan menciptakan inovasi-inovasi tertentu. Melaui modernisasi ini ternyata mampu meningkatkan produktiitas petani yang mana akan mempengaruhi pendapatan petani juga.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.relation.ispartofseries120210301107;
dc.subjectModernisasi Pertanianen_US
dc.subjectSikap Mentalen_US
dc.subjectTeknologi Petanien_US
dc.titleMODERNISASI PERTANIAN: PERUBAHAN SIKAP MENTAL DAN TEKNOLOGI PETANI DI DESA SEMBULUNG KECAMATAN CLURING, KABUPATEN BANYUWANGIen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record