ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL DAN STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI TEPUNG TAPIOKA DI DESA POGALAN KECAMATAN POGALAN KABUPATEN TRENGGALEK
Abstract
Desa Pogalan Kecamatan Pogalan Kabupaten Trenggalek, merupakan
daerah sentra agroindustri tepung tapioka di Kabupaten Trenggalek. Produksi ubi
kayu yang sifatnya hanya musiman harga ubi kayu cukup berfluktuasi, saat musim
panen harga ubi kayu rendah, namun di saat ubi kayu tidak dalam musim panen,
harga ubi kayu tinggi. Banyak agroindustri yang berkembang di Kabupaten
Trenggalek dengan memanfaatkan tepung tapioka sebagai bahan baku. Oleh
karena itu kebutuhan tepung tapioka semakin meningkat dengan adanya industri
tersebut. Kebutuhan tepung tapioka yang meningkat tersebut dapat tercukupi
dengan adanya investasi agroindustri tepung tapioka yang baru di wilayah
tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui analisis kelayakan finansial
agroindustri tepung tapioka di Desa Pogalan Kecamatan Pogalan Kabupaten
Trenggalek, mengetahui sensitivitas usaha agroindustri tepung tapioka di Desa
Pogalan Kecamatan Pogalan Kabupaten Trenggalek, dan mengetahui strategi
pengembangan agroindustri tepung tapioka di Desa Pogalan Kecamatan Pogalan Kabupaten Trenggalek.
Metode pengambilan contoh pada penelitian ini dilakukan pada 4
agroindustri tepung tapioka dan 3 dinas terkait di Desa Pogalan Kecamatan
Pogalan Kabupaten Trenggalek. Sumber data yang digunakan berupa data
sekunder yang diambil dengan metode dokumenter melalui BPS Kabupaten
Trenggalek dan data primer yang diambil langsung melalui proses wawancara dan
kuisioner dengan pemilik agroindustri tepung tapioka maupun dinas terkait di
Kabupaten Trenggalek. Metode yang digunakan adalah analisis deskriptif dan
analitis. Analisis data yang digunakan yaitu analisis kelayakan finansial dengan kriteria investasi yaitu NPV, Net B/C, Gross B/C, IRR, PR, dan PP. Analisis
sensitivitas dilakukan dengan 3 analisis yaitu analisis sensitivitas dengan
peningkatan harga bahan baku sebesar 6,83%, analisis sensitivitas dengan
peningkatan harga bahan baku dan harga jual tepung tapioka sebesar 6,83%, dan
analisis switching value. Analisis yang digunakan untuk mengetahui strategi
pengembangan agroindustri tepung tapioka yaitu analisis SWOT.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Analisis kelayakan finansial
agroindustri tepung tapioka Desa Pogalan Kecamatan Pogalan Kabupaten
Trenggalek dengan kriteria investasi menunjukkan hasil yang layak dengan nilai
sebagai berikut: NPV bernilai Rp 773.299.714,71; Net B/C bernilai 4,43; Gross
B/C bernilai 1,03; IRR sebesar 50,56%; PR bernilai 1,95 dan Payback Period (PP)
untuk usaha agroindustri tepung tapioka adalah 6 tahun, 7 bulan, 22 hari. (2)
Analisis sensitivitas agroindustri tepung tapioka Desa Pogalan Kecamatan
Pogalan Kabupaten Trenggalek menunjukkan bahwa agroindustri tepung tapioka
sensitif terhadap perubahan harga bahan baku dengan hasil sebagai berikut: (a)
Analisis sensitivitas dengan peningkatan harga bahan baku sebesar 6,83%
menunjukkan kriteria investasi yang tidak layak dengan nilai NPV –Rp
363.118.457,06; Net B/C sebesar 0,10; dan IRR sebesar -14,82% (b) Analisis
sensitivitas dengan peningkatan harga bahan baku dan harga jual tepung tapioka
sebesar 6,83% menunjukkan kriteria investasi yang layak dengan nilai NPV
sebesar Rp 863.080.279,36; Net B/C sebesar 4,96; dan IRR sebesar 56,83% (c)
Analisis Switching value yang dilakukan dengan cara trial dan error menunjukkan
hasil persentase 4,4% dengan hasil kriteria investasi yang layak dengan nilai NPV
Rp 13.884.968,59; Net B/C sebesar 1,05; IRR sebesar 8,21%(3) Strategi
pengembangan agroindustri tepung tapioka di Desa Pogalan Kecamatan Pogalan
Kabupaten Trenggalek yaitu menggunakan integrasi horizontal dengan mendirikan kelompok agroindustri tepung tapioka di Desa Pogalan Kecamatan
PogalanKabupaten Trenggalek.
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4239]