Show simple item record

dc.contributor.advisorSUNARTOMO, Aryo Fajar
dc.contributor.advisorMUSTAPIT
dc.contributor.authorTYASTAMA W., Pradys
dc.date.accessioned2016-11-15T03:49:09Z
dc.date.available2016-11-15T03:49:09Z
dc.date.issued2016-11-15
dc.identifier.nimNIM081510691004
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/77788
dc.description.abstractPerubahan struktur agraria memicu terganggunya ritme kehidupan petani. Pasalnya ketika lahan yang menjadi tumpuan hidup bagi petani dirampas dan petani sulit untuk menjangkaunya, petani akan berupaya memerjuangkan haknya kembali. Upaya yang dilakukan salah satunya gerakan petani melawan pemerintah ataupun perusahaan swasta. Sementara itu, penduduk desa Curahnongko yang ikut melakukan pendudukan lahan tersebut mengaku tidak puas dengan sikap PTPN XII yang terus menerus menguasai lahan perkebunan di desa mereka sejak dulu padahal penduduk juga membutuhkan lahan bercocok tanam untuk memenuhi kehidupan sehari-hari. Karena itu focus permasalahan dalam penelitian ini adalah berdasarkan uraian latar belakang diatas maka timbul perumusan masalah sebagai berikut: 1) Mengapa masyarakat desa Curahnongko mengelola lahan HGU milik perkebunan?, 2) Bagaimana bentuk dan sifat gerakan masyarakat desa Curahnongko?, 3) Bagaimana perubahan status sosial ekonomi masyarakat setelah penguasaan lahan HGU itu. Lokasi penelitian ini diambil dengan cara sengaja yaitu di Desa Curahnongko. Metode penelitian yang digunakan adalah meted deskriptif. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive dan snowball sampling. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Metode analisa data dengan cara pengumpulan data, reduksi data, display data dan penggambaran kesimpulan dan verivikasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lahan HGU saat ini dimiliki oleh pihak PTPN XII namun petani memiliki anggapan bahwa petani memiliki hak atas beberapa luasan lahan yang dimiliki leh PTPN XII tersebut. Luasan lahan yang dimiliki PTPN XII adalah 2.709,49 Ha dimana dalam HGU tersebut terdapat klaim dari masyarakat seluas 332 ha. Dari 332 ha areal yang diklaim tersebut, 125 ha ditanami (okupasi) oleh warga. Sedangkan sisa seluas 207 ha dituntut warga. Bentuk dan sifat gerakan petani di Desa Curahnongko dapat diketahui dengan melihat karakter dan dimensi gerakan petani. Karakter gerakan petani terdiri dari luasnya jaringan komunikasi, terdapat kepemimpinan yang mengayomi warga, adanya kegiatan-kegiatan yang mendukung, dan kolekifitas aksi. Dimensi gerakan petani di Desa Curahnongko dapat dibagi menjadi 4 faktor, yaitu tingkat kesadaran masyarakat terhadap kesamaan permasalahan yang dialami tinggi, tingkat kolektifitas aksi yang dilakukan untuk mengatasi konflik berjalan intensif, Status rendah yang harus dihindari semaksimal mungkin, dan orientasi instrumental atau tujuan hidup masyarkat untuk mengentaskan kemiskinan dan mencapai kesejahteraan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah lahan HGU saat ini dikelola oleh PTPN XII dan masyarakat memperjuangkan sebagian lahan tersebut karena mereka beranggapan bahwa lahan tersebut adalah milik masyarakat. Bentuk dan sifat gerakan petani berawal dari keinginan petani untuk mengambil alih lahan yang telah dirampas oleh pihak PTPN XII. Terdapat perubahan menuju kearah yang lebih baik setelah ada gerakan penguasaan lahan HGU oleh masyarakat. Saran yang dapat diambil untuk penelitian ini adalah Petani Desa Curahnongko Kecamatan Tempurejo diharapkan dapat mempertahankan hak milik tanah mereka melalui gerakan yang telah dibentuk. Gerakan tersebut diwadahi oleh sebuah organisasi non formal yang dinamakan SIPER (Serikat Petani Perjuangan), melalui organisasi tersebut diharapkan dapat membawa permasalahan sengketa tanah ke tingkat yang lebih tinggi lagi secara hukum sehingga yang menjadi hak petani bisa segera terselesaikan. Pihak pemerintah baik itu di tingkat desa ataupun yang lebih tinggi diharapkan dapat lebih berperan aktif dalam membantu masyarakat mengatasai permasalahan atas tanah HGU tersebut. Gerakan petani diharapkan dapat lebih aktif lagi dalam mencari solusi atas permasalahan hak-hak masyarakat dalam mempertahankan lahan tersebut sehingga perekonomian di Desa Curahnongko Kecamatan Tempurejo Kabupaten Jember tersebut dapat mengalami peningkatan.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.relation.ispartofseries081510691004;
dc.subjectHAK GUNA USAHAen_US
dc.subjectGERAKAN PETANIen_US
dc.titlePERUBAHAN STATUS SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT PADA WILAYAH PERKEBUNAN SETELAH PENGUASAAN LAHAN HGU DI WILAYAH JEMBERen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record