ANALISIS PERBANDINGAN KONFIGURASI ELEKTRODA PADA GEOLISTRIK RESISTIVITAS 2D UNTUK KASUS RONGGA BAWAH PERMUKAAN
Abstract
Geolistrik adalah metode yang mempelajari tentang sifat aliran listrik yang
berada di dalam bumi melalui nilai potensial dan arus yang terukur di permukaan
bumi, salah satunya yaitu metode geolistrik resistivitas. Pada ekplorasi geofisika,
metode resistivitas banyak digunakan, dengan memanfaatkan nilai resistivitas yang
didapat dari sifat kelistrikan batuan untuk dapat memetakan, menggambarkan atau
bahkan mendeteksi berbagai kandungan yang ada di bawah permukaan. Dalam
akuisisi data metode geolistrik resistivitas, beberapa konfigurasi elektroda yang
sering digunakan adalah konfigurasi Wenner dan konfigurasi Wenner-Schlumberger.
Penelitian bertujuan untuk mengetahui sensitivitas konfigurasi Wenner dan
konfigurasi Wenner-Schlumberger dalam mendeteksi adanya rongga bawah
permukaan. Penelitian ini merupakan penelitian skala laboratorium dan dilakukan di
laboratorium geofisika FMIPA Universitas Jember. Model bumi berupa bak pasir
dengan ukuran (3x1,6 x1) m3 dengan kedalaman pasir 60 cm. Model rongga berupa
pipa dengan diameter 4 cm dan panjang 25 cm. Pengambilan data dilakukan, dengan
cara menanam benda uji (pipa) dengan variasi penanaman, yaitu vertikal, horizontal
dan melintang tepat di tengah lintasan dengan kedalaman 20 cm. Panjang lintasan
yang digunakan dalam penelitian ini adalah 200 cm dengan spasi elektroda 10 cm.
Data yang didapatkan dalam penelitian ini berupa nilai arus (I) dan nilai beda
potensial (V) untuk setiap konfigurasi dan setiap variasi penanaman benda uji.
Kemudian data I ,V dan faktor geometri (K) diolah menjadi nilai hambatan (R) dan
resistivitas semu (𝜌𝑎). Dengan menggunakan software Res2dinv didapatkan
penampang distribusi resistivitas bawah permukaan untuk setiap lintasan.
Homogenitas bak pasir diuji dengan konfigurasi Wenner menghasilkan penampang
distribusi resistivitas bawah permukaan yang memiliki rentang nilai resistivitas
2,15 Ω𝑚 − 606 Ω𝑚 yang masih dalam rentang nilai resistivitas tanah pasir.
Keberadaan benda uji (pipa) dapat terdeteksi dengan menggunakan konfigurasi
Wenner-Slumberger. Benda uji (pipa) yang ditanam secara horizontal dapat
terdeteksi dengan baik yang ditunjukkan dengan nilai resistivitas 1280 Ωm tepat pada
kedalaman 20 cm dengan posisi di tengah lintasan. Sedangkan benda uji (pipa) yang
ditanam secara vertikal dan melintang kurang begitu jelas anomali resistivitas karena
nilai resistivitas di sekitarnya juga tinggi. Untuk variasi penanaman secara vertikal,
horizontal dan melintang, pada konfigurasi Wenner tidak mampu menunjukkan
anomali resistivitas. Nilai resistivitas pada lokasi penaman pipa masih nenunjukkan
nilai resistivitas 34 Ωm -285 Ωm yang merupakan nilai resistivitas tanah pasir.