INDUKSI MUTASI BENIH KACANG TANAH (Arachis hypogaea) VARIETAS TAKAR 2 DENGAN MENGGUNAKAN MUTAGEN Ethyl Methane Sulfonate (EMS)
Abstract
Kebutuhan kacang tanah di Indonesia terus meningkat dengan rata-rata peningkatan 2,8% per tahun, sebaliknya terjadi penurunan produksi kacang tanah nasional dari tahun ke tahun. Kacang tanah identik dengan kandungan lemaknya yang tinggi, bahkan beberapa jenis lemak jenuh terdeteksi dalam produk kacang tanah yang bila dikonsumsi berlebih dapat menyebabkan beberapa penyakit popular di Indonesia. Perlu adanya diversifikasi produk kacang tanah dengan cara pembentukan varietas baru sebagai solusi. Induksi mutasi menggunakan EMS (Ethyl Methane Sulfonate) merupakan alternatif untuk menghasilkan mutan sebagai plasma nutfah maupun varietas mutan unggul baru.
Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mendapatkan mutan dengan morfologi dan fisiologi tanaman yang berbeda dengan tanaman kontrol dan memiliki potensi hasil lebih baik dari varietas Takar 2, serta mendapatkan mutan tanaman kacang tanah dengan kandungan lemak jenuh rendah dan lemak tak jenuh tinggi. Percobaan dilakukan di Greenhouse Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Jember. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan acak lengkap (RAL) satu faktor terdiri dari 6 taraf konsentrasi EMS (0%; 0,1%; 0,2%; 0,3%; 0,4%; dan 0,5%) diulang sebanyak 5 kali. Hasil pengamatan dianalisis menggunakan Anova dengan taraf kepercayaan 95% dan diuji lanjut menggunakan uji Dunnet.
Hasil percobaan menghasilkan mutan pada konsentrasi EMS 0,1% dan 0,4% sebagai mutan dengan volume akar terbaik serta mutan EMS 0,2% dan 0,3% dengan indeks fotosintesis lebih baik. Beberapa konsentrasi EMS yang diaplikasikan masih belum mampu menghasilkan mutan dengan produksi lebih tinggi. Induksi mutasi menggunakan mutagen EMS cenderung meningkatkan kandungan asam lemak jenuh dan menurunkan kandungan asam lemak tak jenuh minyak biji kacang tanah dibandingkan dengan tanaman kontrol (tanpa mutasi).
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4239]