ANALISIS MANAJEMEN LABA PADA LAPORAN KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH PERIODE 2005 – 2015 (Studi pada PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk., PT. Bank Syariah Mandiri dan PT. Bank Mega Syariah)
Abstract
Manajemen laba adalah aktivitas manajerial untuk memengaruhi dan
mengintervensi laporan keuangan, sehingga manajer dapat menambah atau
mengurangi angka yang terdapat pada laporan keuangan selama masih dalam
ruang lingkup akuntansi berterima umum. Manajemen laba dapat dilakukan dan
merupakan hal biasa yang dilakukan diperusahaan untuk mencapai tujuan. Pada
perbankan syariah manajemen laba adalah hal yang tidak boleh dilakukan oleh
perusahaan, namun pada penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa perbankan
syariah juga melakukan manajemen laba. Manajemen laba pada perbankan
syariah akan mempengaruhi investor dalam mengambil keputusan untuk
berinvestasi pada perusahaan tersebut.
Objek penelitian dari penelitian ini adalah perbankan syariah yang
mengeluarkan laporan keuangan selama sepuluh tahun yaitu studi pada Bank
Muamalat Indonesia, Bank Syariah Mandiri, dan Bank Mega Syariah. Variabel
yang dianalisis dalam penelitian ini adalah manajemen laba dan menggunakan
discretionary accruals sebagai proksi manajemen laba. Jenis penelitian ini
merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan menganalisis data numerik
(angka) dalam perhitungannya. Metode analisis data menggunakan Analisis
Deskriptif, Perhitungan Manajemen Laba menggunakan Model Jones
Dimodifikas, dan Analisis Trend.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pada ketiga bank yang diteliti
yaitu Bank Muamalat Indonesia, Bank Syariah Mandiri, dan Bank Mega Syariah
terdapat manajemen laba pada laporan keuangannya dan terdapat perubahan
manajemen laba pada laporan keuangan perusahaan tersebut. Manajemen laba
yang dilakukan pada ketiga bank tersebut dapat dilihat dari nilai discretionary
accruals-nya apabila discretionary accruals bernilai positif maka bank tersebut
melakukan manajemen laba dengan cara menaikkan laba atau income increasing
dan apabila discretonary accruals bernilai negatif maka perusahaan melakukan
manajemen laba dengan cara menurunkan laba atau income decreasing.