BUDAYA KESELAMATAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT X KABUPATEN JEMBER
Abstract
Rumah sakit sebagai sarana pelayanan kesehatan pada dasarnya adalah untuk
menyelamatkan pasien, keselamatan pasien merupakan prioritas bagi pelaksanaan lima
isu penting tentang keselamatan di rumah sakit, karena masalah keselamatan pasien
berkaitan erat dengan kualitas dan citra rumah sakit itu sendiri. Perkembangan ilmu
pengetahuan dan tekhnologi yang sedemikian pesat menyebabkan pelayanan kesehatan di
rumah sakit menjadi sangat kompleks sehingga jika tidak dilakukan dengan benar dan
hati-hati akan berpotensi untuk terjadinya Insiden Keselamatan Pasien (IKP) yang terdiri
dari Kejadian Tidak Diharapkan (KTD), Kejadian Nyaris Cedera (KNC), Kejadian Tidak
Cedera (KTC) dan Kondisi Potensial Cedera (KPC) (Depkes,2006). Permasalahan
keselamatan pasien di rumah sakit merupakan masalah yang memerlukan penanganan
segera karena dapat mengakibatkan cedera langsung pada pasien.Berdasarkan laporan
data insiden keselamatan pasien Rumah Sakit X di Kabupaten Jember 2011-2012 terjadi
peningkatan insiden keselamatan pasien. Langkah pertama program keselamatan pasien
di rumah sakit adalah dengan membangun budaya keselamatan pasien. Jenis penelitian ini
adalah penelitian disktriptif yang bertujuan untuk menggambarkan budaya keselamatan
pasien di rawat inap Rumah Sakit X Kabupaten Jember. Data dikumpulkan melalui proses wawancara mendalam yang dilakukan terhadap 113 perawat sebagai responden.
Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa indikator budaya keselamatan pasien untuk
kerjasama di kategori baik, komunikasi di kategori baik, kepemimpinan dalam kategori
cukup, pelaporan kategori cukup dan respon tidak menghukum juga kategori cukup.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah perlunya perbaikan indikator kepemimpinan,
pelaporan, dan respon tidak menghukum.
Collections
- LSP-Jurnal Ilmiah Dosen [7301]