dc.description.abstract | Memasuki era milenium kedua, keadaan seni pertunjukan rakyat di
berbagai daerah di Indonesia mengalami kemunduran yang signifikan karena
sejumlah alasan. Mudahnya akses masyarakat terhadap media-media hiburan
baru yang relatif murah dan lebih menarik adalah salah satu di antaranya.
Wayang orang, ketoprak, topeng dalang, praburoro, kentrung, jemblung,
dan ludruk, misalnya, merupakan seni pertunjukan rakyat Jawa yang nyaris
mengalami kepunahan total karena tidak mampu mengikuti dinamika
perkembangan zaman. Semakin melemahnya daya tahan masyarakat
di berbagai daerah dalam mempertahankan nilai-nilai kebudayaannya
merupakan konsekuensi dari persaingan yang tidak berimbang antara budaya
lokal ketika berhadapan dengan budaya global. Namun demikian, di tengah
kabar buruk tersebut masih terdapat sebuah teater rakyat yang masih mampu
bertahan, bahkan mengalami penguatan, yakni seni Janger Banyuwangi. | en_US |