HUBUNGAN PERAN PERAWAT PENDIDIK DENGAN KEPATUHAN MINUM OBAT KLIEN SKIZOFRENIA DI POLI PSIKIATRI RSD dr. SOEBANDI KABUPATEN JEMBER
Abstract
Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui hubungan peran perawat pendidik dengan kepatuhan minum obat klien skizofrenia di Poli Psikiatri RSD dr. Soebandi Kabupaten Jember. Manfaat penelitian bagi peneliti yakni mampu berpikir kritis dan ilmiah serta meningkatkan pengetahuan mengenai peran perawat pendidik dan kepatuhan minum obat. Manfaat bagi institusi pendidikan keperawatan yakni menjadi sumber rujukan terbaru dan bahan ajar mengenai keilmuan khususnya keperawatan jiwa dan manajemen. Manfaat bagi Instansi Pelayanan Kesehatan dapat dijadikan sumber informasi dan masukan untuk mengoptimalkan pendidikan kesehatan dan pembuatan kebijakan dalam kepatuhan minum obat klien skizofrenia rawat jalan, khususnya ditatanan keperawatan jiwa agar tidak timbul kembali ketidakpatuhan.
Desain penelitian adalah deskriptif analitik dengan pendekatan cross-sectional. Penyusunan hingga publikasi dilakukan mulai Desember 2015 hingga Juni 2016. Jumlah populasi pada penelitian ini adalah 171 klien skizofrenia dan jumlah sampel sebanyak 62 responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan Consecutive Sampling. Alat pengumpulan data menggunakan kuesioner kepatuhan minum obat modifikasi dari Morisky Medication Adherence Scales.
Hasil uji statistik spearman-rank menunjukkan ada hubungan peran perawat pendidik dengan kepatuhan minum obat klien skizofrenia di Poli Psikiatri RSD dr. Soebandi Jember (p value = 0,000 dan r=0,536; CI = 95%). Distribusi peran perawat pendidik berfungsi baik sebanyak 59,7 % dan tidak berfungsi baik sebanyak 40,3%. Kepatuhan minum obat dengan kategori kepatuhan tinggi sebanyak 48,4%, kategori kepatuhan sedang 46,8 % dan sisanya kategori kepatuhan rendah. Adanya indikator dalam peran perawat pendidik yang menjadi prioritas adalah kemampuan dalam berkomunikasi, wawasan luas, empati, dan contoh perilaku professional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa indikator peran perawat pendidik yang terlaksana dengan baik adalah indikator contoh perilaku professional, sehingga perlu ditingkatkan lagi mengenai indikator kemampuan komunikasi pada perawat agar sebagaimana fungsi dan tugas peran perawat pendidik dapat terlaksana dengan baik.
Collections
- UT-Faculty of Nursing [1529]