dc.description.abstract | Sektor pertanian merupakan salah satu unggulan yang dimiliki oleh negara Indonesia. Penduduk Indonesia sebagian besar bekerja sebagai petani untuk memenuhi kebutuhan pangan maupun ekonomi. Tanaman cabe jamu (Piper retrifractum vahl) salah satu tanaman yang dapat menunjang pembangunan ekonomi karena memiliki nilai ekonomi tinggi. Industri-industri pembuatan obat menggunakan cabe jamu sebagai bahan dasar pembuatan obat, sehingga banyak permintaan pasar umtuk memenuhi kebutuhan tersebut baik di dalam dan luar negeri.
Cabe jamu merupakan famili dari Piperaceae yang masuk dalam golongan Piper yang masih memiliki kemiripan dengan tanaman lada (Piper ningrum) dan sirih (Piper bettle). Tanaman cabe jamu, lada dan sirih adalah tanaman yang tumbuhnya menjalar, bentuk daun ketiga tanaman tersebut memiliki bentuk yang sama. Tanaman cabe jamu berguna untuk kesehatan yang dapat menyembuhkan penyakit seperti beri-beri, kejang perut, masuk angin dan darah rendah. Prospek pengembangan cabe jamu untuk budidaya tanaman membutuhkan suatu teknologi kultur jaringan, dengan cara mengkombinasikan ZPT 2,4 D dan BAP untuk langkah awal menghasilkan tanaman yang memiliki kualitas baik, bebas penyakit dan seragam.
Tujuan perbanyakan bibit cabe jamu dalam penelitian ini adalah langkah awal untuk mengetahui konsentrasi 2,4 D, BAP dan interaksinya yang optimal untuk pertumbuhan dan perkembangan induksi kalus cabe jamu melalui kultur jaringan. Untuk mencapai tujuan tersebut maka dari itu dilaksanakan penelitian ini di laboratorium Kultur Jaringan, Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Jember, mulai tanggal 01 Februari sampai dengan 30 November 2015. | en_US |