• Login
    View Item 
    •   Home
    • LECTURER SCIENTIFIC PUBLICATION (Publikasi Ilmiah)
    • LSP-Conference Proceeding
    • View Item
    •   Home
    • LECTURER SCIENTIFIC PUBLICATION (Publikasi Ilmiah)
    • LSP-Conference Proceeding
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    KONSTRUKSI KEBIJAKAN KEBUDAYAAN DI BANYUWANGI: WACANA, RELASI, DAN MODEL KEBIJAKAN BERBASIS IDENTITAS

    Thumbnail
    View/Open
    M. Hadi Makmur, Akhmad T_Prosiding_ISBN 978-602-258-382-0_Konstruksi Kebijakan Kebudayaan_(FKIP).pdf (705.0Kb)
    Date
    2016-08-31
    Author
    Makmur, Muhammad Hadi
    Taufiq, Akhmad
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Sesuai peraturan pemerintah no 38 tahun 2007, urusan kebudayaan adalah salah satu urusan wajib yang diserahkan oleh pemerintah pusat kepada pemerintah daerah. Implikasi dari peraturan pemerintah demikian adalah memberikan peluang kepada pemerintah daerah untuk melakukan pilihan strategis terkait dengan kebijakan kebudayaan di daerah yang menjadi otoritasnya. Pelimpahan kewenangan urusan kebudayaan kepada daerah tersebut telah memosisikan pemerintah menjadi dinamisator atas budaya yang berkembang pada tataran lokal. Sebagai implikasinya, akan memberikan ruang bagi masyarakat dan komunitas lokal untuk lebih berperan serta dalam upaya ‘menghidupkan’ kebudayaan, sehingga sumber daya budaya ditingkat lokal dapat memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat. Di sisi lain, seiring dengan dinamika otonomi daerah, ketika daerah dituntut memiliki kemandirian dan kekuatan fiskal, pemerintah daerah cenderung berlomba-lomba bagaimana segala sesuatunya ditarik pada ranah untuk meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD). Tak jarang kebijakan daerah termasuk kebijakan terkait kebudayaan tersebut menjadi semacam ajang perlombaan bagi kekuatan kekuasaan untuk menunjukkan secara artifisial identitas mereka terhadap kepentingan kelompok atau komunitas masyarakat tertentu, termasuk komunitas budaya. Dampak dari hal tersebut adalah dikhawatirkan kebijakan daerah terkait kebudayaan dibiaskan demi kepentingan ekonomi dan keuntungan kekuasaan politik lokal, yang justru kontraproduktif dengan maksud pengembangan dan pelestarian kebudayaan itu sendiri.
    URI
    http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/76810
    Collections
    • LSP-Conference Proceeding [1877]

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
     

     

    Browse

    All of RepositoryCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository