KAJIAN PSIKOLOGI HUMANISTIK TOKOH UTAMA NOVEL DAUN YANG JATUH TAK PERNAH MEMBENCI ANGIN KARYA TERE-LIYE
Abstract
Novel Daun yang Jatuh tak Pernah Membenci Angin merupakan salah
satu karya Tere-Liye. Novel ini menceritakan tentang seorang perempuan
bernama Tania yang berusaha ingin memperbaiki kehidupannya menjadi lebih
baik lagi. Tania dapat menjadi lebih baik lagi karena pertolongan Danar. Tania
selalu mendapat dorongan semangat dari Danar untuk memenuhi keinginannya.
Tania adalah anak jalanan akhirnya dia diangkat oleh Danar dan dididik sampai
dapat sekolah dan tumbuh dewasa cantik, pandai seperti yang diharapkan Danar.
Akhirnya perasaan Tania dan Danar lambat laun tumbuh. Akan tetapi perasaan
mereka tidak dapat saling memiliki karena hubungan mereka dibatasi dengan
masalah kehidupan.
Penelitian ini difokuskan untuk menjawab rumusan masalah yaitu, 1)
mendreskripsikan struktur yang terdapat dalam novel Daun yang Jatuh tak
Pernah Membenci Angin karya Tere Liye yang meliputi judul, tema, penokohan
dan perwatakan, latar, serta konflik?; 2) mendreskripsikan nilai-nilai psikologi
humanistik yang terdapat dalam novel Daun yang Jatuh tak Pernah Membenci
Angin karya Tere Liye yang meliputi kebutuhan kebutuhan dasar fisiologis,
kebutuhan akan rasa aman, kebutuhan akan cinta dan memeliki, kebutuhan akan
harga diri, kebutuhan akan aktualisasi?; Tujuan penelitian yaitu: 1) bagaimana
struktur yang terdapat dalam novel Daun yang Jatuh tak Pernah Membenci Angin
karya Tere Liye yang meliputi judul, tema, penokohan dan perwatakan, latar, serta
konflik. 2) bagaimana psikologi humanistik yang terdapat dalam novel Daun yang
Jatuh tak Pernah Membenci Angin karya Tere Liye yang meliputi kebutuhan
kebutuhan dasar fisiologis, kebutuhan akan rasa aman, kebutuhan akan cinta dan
memeliki, kebutuhan akan harga diri, kebutuhan akan aktualisasi.
Adapun langkah-langkah metode kualitatif deskriptif dalam penelitian ini
sebagai berikut. 1) memahami novel yang akan dijadikan objek penelitian melalui proses membaca; 2) mengklasifikasi data yang sudah didapat sesuai dengan yang
dibutuhkan dalam analisis struktural dan analisis psikologi humanistik; 3)
melakukan analisis struktural yang meliputi unsur-unsur intrinsik dalam karya
sastra tersebut (judul, tema, penokohan dan perwatakan, latar, dan konflik); 4)
melakukan analisis pragmatik yang menekankan pada aspek psikologi humanistik
(kebutuhan-kebutuhan dasar fisiologis, kebutuhan akan rasa aman, kebutuhan
akan cinta dan memiliki, kebutuhan akan harga diri, kebutuhan akan aktualisasi
diri).
Tema mayor dalam novel Daun yang Jatuh tak Pernah Membenci Angin
karya Tere Liye adalah mengikhlaskan perasaan cinta untuk tidak saling memiliki
sebagai tema mayor. Batasan cinta untuk saling memiliki; Prasangka buruk
menimbulkan konflik dalam keluarga merupakan uraian mengenai tema minor.
Tokoh utama adalah Tania yang berwatak bulat. Tokoh bawahan meliputi Danar
berwatak bulat, sedangkan Ratna dan Anne merupakan tokoh bawahan yang
berwatak datar. Latar yang ada meliputi dijabarkan sebagai latar tempat, latar
waktu dan latar sosial. Latar tempat meliputi kota Depok, rumah kardus, dan
Singapura. Latar waktu meliputi penyebutan , pagi, siang sore dan malam. Latar
sosial menyaran perbedaan prilaku kehidupan sehari-hari yang dialami oleh Tania
di lingkungan orang-orang baru di Singapura.
Konflik yang terdapat dalam novel Daun yang Jatuh tak Pernah
Membenci Angin karya Tere Liye ialah Konflik fisik meliputi konflik manusia
dengan manusia yakni perilaku yang dilakukan Danar terhadap Tania; konflik
manusia dengan alam terjadi ketika Tania di timpa hujan deras; konflik manusia
dengan masyarakat Tania mengalami konflik dengan Masyarakat ketika beberapa
teman Tania yang berasal dari berbagai Negara itu usil, Tania merasa terganggu
dengan tingkah laku teman-temannya. Teman Tania yang berasal dari berbagai
Negara salah satunya yaitu Jhoni Chan dan beberapa orang melayu yang terus
mencoba mendekati Tania. Konflik batin ditandai dengan konflik antara ide satu
dengan ide yang lain yakni ketika Tania bingung dengan dirinya ketika Danar dan
Ratna akan menikah; konflik seseorang dengan kata hatinya lebih dialami oleh Tania