PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE STAD BERBANTUAN LKS BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR, KERJASAMA DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI S
Abstract
Pembelajaran fisika di sekolah pada kenyataannya masih mengalami
permasalahan. Menurut Trianto (2009: 5), masalah utama dalam pembelajaran pada
pendidikan formal dewasa ini adalah masih rendahnya daya serap peserta didik
terlihat dari rendahnya hasil belajar siswa. Berdasarkan hasil wawancara terbatas
dengan guru fisika di SMA Negeri 1 Jenggawah, siswa yang hasil ulangan hariannya
lebih dari kriteria ketuntasan minimum (KKM) kurang lebih 25%. Hasil tersebut
disebabkan oleh beberapa permasalahan diantaranya siswa kurang memahami materi
yang diajarkan guru; siswa merasa takut bertanya kepada guru; gaya mengajar guru
yang terlalu cepat; siswa kurang menyukai guru fisika yang mengajar hanya dengan
metode ceramah; kurangnya motivasi peserta didik dalam pembelajaran fisika di
sekolah; kurangnya keterampilan kerjasama siswa. Salah satu model pembelajaran
yang dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah model
kooperatif tipe STAD (Student Team Achievement Division). Untuk melengkapi
model tersebut dapat digunakan suatu lembar kegiatan siswa. LKS yang sesuai adalah
LKS berbasis pendekatan kontekstual yang menghubungkan teori dengan situasi
dunia nyata siswa.
Tujuan penelitian ini adalah: 1) mengkaji pengaruh penggunaan model
kooperatif tipe STAD berbantuan LKS berbasis pendekatan kontekstual terhadap
hasil belajar siswa dalam pembelajaran Fisika di SMA, 2) mendeskripsikan
kerjasama siswa dalam pembelajaran fisika dengan model kooperatif tipe STAD
berbantuan LKS berbasis pendekatan kontekstual di SMA, 3)mendeskripsikan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran fisika dengan model kooperatif tipe
STAD berbantuan LKS berbasis pendekatan kontekstual di SMA.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan desain penelitian posttest
only control group. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Jenggawah pada
tanggal 4 sampai 21 januari 2016. Sebelum memilih sampel dilakukan uji
homogenitas terhadap populasi, dan sampel penelitian dipilih dengan cara cluster
random sampling. Metode pengumpulan data meliputi observasi, wawancara, tes,
dokumentasi, portofolio, dan agket. Sumber data berasal dari penilaian oleh peneliti,
penilaian oleh observer, post-test, dan siswa. Adapun teknik analisa data
menggunakan teknik deskriptif dan uji t berbantuan software SPSS 16.
Hasil analisis data untuk mengkaji hasil belajar ranah afektif, psikomotor, dan
kognitif dengan uji Independent Sample T-Test , nilai ttest dari masing-masing ranah yaitu: ranah afektif ttest = 3,499; ranah psikomotor ttest = 2,122; ranah kognitif ttest =
4,025. Nilai t tabel adalah t0,05(72) = 1.99346. Maka ttest > ttabel, dapat disimpulkan
bahwa Ha diterima, sehinggga ada pengaruh model kopoeratif tipe STAD berbantuan
LKS berbasis pendekatan kontekstual terhadap hasil belajar siswa dalam
pembelajaran fisika di SMA. Hasil analisis data untuk kerjasama siswa diperoleh
presentase rata-rata dari seluruh indikator sebesar 86,8% dengan kriteria sangat baik.
Adapun untuk hasil analisis data motivasi belajar siswa diperoleh presentase rata-rata
dari seluruh aspek motivasi sebesar 76,46% dengan kriteria termotivasi.
Berdasarkan analisis data yang diperoleh, maka kesimpulan dari penelitian ini
adalah: (1) ada pengaruh model kopoeratif tipe STAD berbantuan LKS berbasis
pendekatan kontekstual terhadap hasil belajar siswa dalam pembelajaran fisika di
SMAN 1 Jenggawah; (2) kerjasama siswa dalam pembelajaran fisika dengan model
kooperatif tipe STAD berbantuan LKS berbasis pendekatan kontekstual di SMAN 1
Jenggawah termasuk dalam kategori sangat baik; (3) motivasi belajar siswa dalam
pembelajaran fisika dengan model kooperatif tipe STAD berbantuan LKS berbasis
pendekatan kontekstual di SMAN 1 Jenggawah termasuk dalam katerori termotivasi