PROFIL PEMECAHAN MASALAH KREATIF SISWA BERGAYA BELAJAR VISUAL BERDASARKAN GENDER PADA MATERI SEGITIGA DAN SEGIEMPAT DI KELAS VII SMP NEGERI 4 JEMBER
Abstract
Menurut Alexander (dalam Mahmudi, 2008:2) kesuksesan hidup seseorang
sangat ditentukan oleh kemampuannya dalam menyelesaikan masalah secara kreatif,
baik dalam skala besar maupun kecil. Banyak faktor yang mempengaruhi
keberhasilan seorang siswa dalam suatu pembelajaran salah satunya adalah gaya
belajar. Menurut DePorter (2013:112), gaya belajar seseorang dapat dibedakan
menjadi tiga jenis, yaitu visual, auditorial, dan kinestetik. Selain itu ada pendapat
bahwa gender juga mempengaruhi kemampuan matematika seseorang walaupun ada
juga yang mengatakan bahwa tidak ada perbedaan antara laki-laki dan perempuan.
Seorang guru harus mengetahui gaya belajar siswanya agar guru mampu memahami
perilaku siswa dalam proses pemecahan masalah kreatif.
Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui mendeskripsikan langkah
pemecahan masalah kreatif pada siswa bergaya belajar visual berdasarkan gender
pada materi segitiga dan segiempat di kelas VII SMP Negeri 4 Jember. Hasil dari
penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan menambah pengetahuan
guru tentang gaya belajar siswa dalam memecahkan masalah secara kreatif sehingga
dapat melaksanakan pembelajaran sesuai dengan gaya belajar siswa dan proses
belajar mengajar dapat berjalan dengan baik serta dapat memberi masukan lembaga
pendidikan terkait, sebagai masukan untuk meningkatkan mutu pendidikan dengan
lebih memperhatikan gaya belajar yang dimiliki oleh siswa.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Pada penelitian ini dilakukan
analisis terhadap data yang diperoleh dari siswa dengan gaya belajar
visual, tentang bagaimana deskripsi perilakunya dalam pemecahan masalah kreatf
yaitu saat memahami masalah, membangun ide-ide, mempersiapkan pendekatan merencanakan pendekatan sesuai dengan indikator. Instrumen yang digunakan adalah
angket gaya belajar VAK DePorter (2009:166-167), soal tes pemecahan masalah
segitiga dan segiempat, serta pedoman wawancara. Metode pengumpulan data yang
digunakan adalah metode angket, tes dan wawancara. Data yang dianalisis adalah
data hasil angket, data hasil tes pemecahan masalah dan hasil wawancara mendalam
terhadap jawaban siswa.
Pelaksanaan pengumpulan data dilakukan pada tanggal 27 April-18 Mei
2016. Berdasarkan hasil yang didapatkan dari angket gaya belajar VAK, diketahui
bahwa terdapat 10 orang siswa visual di kelas VIIA yang masing-masing terdiri dari
7 orang siswa visual perempuan dan 3 orang siswa laki-laki. Sehingga sesuai dengan
ketentuan yang telah dibuat, maka subjek penelitian ini adalah 3 siswa laki-laki dan 3
siswa perempuan yang dipilih secara acak. Selanjutnya, dilakukan tes pemecahan
masalah dan wawancara terhadap keenam subjek penelitian tersebut. Sesuai hasil
analisis, diperoleh bahwa siswa dengan gaya belajar visual perempuan memiliki
kecenderungan berperilaku DTA-Limited Context sedangkan siswa visual laki-laki
cenderung berperilaku DTA-Not Proficient.
Siswa perempun dan laki-laki dalam memecahkan masalah kreatif memiliki
beberapa kesamaan pada beberapa tahap pemecahan masalah tetapi juga memiliki
perbedaan. Siswa perempuan dan laki-laki cenderung memiliki persamaan perilaku
pada tahapan memahami masalah, membangun ide-ide, mempersiapkan pendekatan.
Pada tahapan merencanakan pendekatan, ada perbedaan antara siswa perempuan dan
laki-laki yakni siswa perempuan lebih teliti dalam melakukan perhitungan daripada
siswa laki-laki.