Show simple item record

dc.contributor.advisorSumarlan
dc.contributor.authorLESTARI, Mega Ayu
dc.date.accessioned2016-08-18T07:54:09Z
dc.date.available2016-08-18T07:54:09Z
dc.date.issued2016-08-18
dc.identifier.nim090110301022
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/76650
dc.description.abstractTulisan ini membahas tentang peran Akbar Tandjung dalam menyelamatkan Partai Golkar pada massa krisis politik pada tahun 1998-1999 , yang dikaji dari aspek politik. Tujuan tulisan ini untuk mengetahui bagaimana Akbar Tandjung membawa Partai Golkar berhasil sebagai pemenang kedua dalam kompetisi Pemilu 1999 sehingga partainya selamat dari ancaman pembubaran dan berbagai macam intimidasi politik pasca reformasi. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan politik, yaitu menyangkut tentang kekuasaan (politik praktis) dan mempelajari kehidupan masyarakat dengan berbagai situasi politik. Teori yang dipakai adalah teori Miriam Budiarjo dan Maurice Duverger yang meliputi pengertian partai politik, fungsi partai politik, klasifikasi partai politik, dan tujuan partai politik. Metode yang digunakan adalah metode sejarah, yang terdiri dari, heuristik, kritik sumber (sumber dari dalam dan sumber dari luar), interprestasi dan historigrafi. Terpilihnya Akbar Tandjung sebagai Ketua Umum Golkar hasil dari Munaslub pada pasca reformasi, merupakan tantangan yang berat bagi Akbar Tandjung untuk mempertahankan eksistensi Partai Golkar dari tuntutan publik yang mengatasnamakan kaum reformasi yang terus menyuarakan pembubaran terhadap Golkar. Pada masa ini juga Partai Golkar harus kehilangan dua pilar penyangga utamanya yaitu Birokrasi dan militer, karena kedua kelompok ini merupakan tonggak kemenangan Golkar setiap Pemilu selama rezim Orde Baru untuk mempertahankan kekuasaan Soeharto. Pasca reformasi pembaharuan dibidang politik diberlakukan untuk mempersiapkan Pemilu 1999, oleh karena itu Akbar Tandjung melakukan perubahan kebijakan partainya untuk strategi kemenangan Pemilu 1999. Salah satu perubahan yang paling penting adalah mengganti ideologi lama menjadi ideology baru yaitu yang disebut paradigma baru. Maka dengan inilah para aktivis atau masyarakat mulai tertarik untuk masuk menjadi kader partai tersebut, masuknya para pimpinan dan aktivis organisasi massa reformasi yang sebelumnya menghujat Golkar karena paradigma lama, bersama paradigma baru Partai Golkar gencar mensosialisasikannya saat kampanye Pemilu 1999. Straregi paradigma baru oleh Akbar Tandjung ini merupakan salah satu factor Partai Golkar mendulang suara pada Pemilu 1999 dan berhasil menempati pemenangan ke-dua setelah PDI-Perjuangan. Hasil perolehan suara Partai Golkar pada Pemilu 1999 membuat Partai Golkar mampu untuk survive dan tetap eksis sampai sekarang.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectPartai Golkaren_US
dc.subjectpemilu 1999en_US
dc.subjectAkbar Tanjungen_US
dc.subjectParadigma Baruen_US
dc.titlePERAN AKBAR TANDJUNG DALAM MENYELAMATKAN PARTAI GOLKAR PADA MASA KRISIS POLITIK PADA TAHUN 1998-1999en_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record