PROSES BERPIKIR DALAM PEMECAHAN MASALAH PADA POKOK BAHASAN BARISAN DAN DERET ARITMETIKA SISWA AUDITORIAL DI KELAS X AV SMK NEGERI 2 JEMBER
Abstract
Pelaksanaan pengumpulan data dilakukan pada tanggal 22-25 Februari 2016.
Berdasarkan hasil yang didapatkan dari angket gaya belajar VAK, diketahui bahwa
terdapat 8 orang siswa auditorial di kelas X AV. Sehingga sesuai dengan ketentuan
yang telah dibuat dalam penelitian ini maka subjek penelitian yang dipilih adalah 5
orang siswa auditorial dengan nilai auditorial tertinggi. Selanjutnya, dilakukan tes
pemecahan masalah dan wawancara terhadap kelima subjek penelitian tersebut.. Sesuai
hasil analisis, diperoleh bahwa siswa dengan gaya belajar auditorial memiliki
kecenderungan dapat menyebutkan apa yang diketahui dan ditanya dalam soal dengan
bahasa sendiri, memiliki kecenderungan hanya dapat menggunakan satu cara untuk
menyelesaikan soal, dan selalu menggunakan konsep yang telah dipelajarinya.
Berdasarkan langkah-langkah pemecahan masalah yang dilakukan oleh kelima
subjek penelitian, terdapat klasifikasi proses berpikir yang berbeda. Sesuai dengan
indikator proses berpikir menurut Zuhri (dalam Veriyanti, 2012:9) maka terdapat 3
orang siswa yang tergolong dalam kelompok konseptual karena mereka dapat
memahami soal tes pemecahan masalah barisan dan deret aritmetika dengan baik yaitu
dapat menyebutkan apa yang diketahui dan ditanya dengan bahasa sendiri, serta dapat
memahami konsep barisan dan deret aritmetika dengan baik. Akibatnya dalam
merencanakan dan melaksanakan penyelesaian, mereka dapat menjelaskan langkahlangkah
yang dilakukannya dengan benar. Untuk 2 orang siswa lainnya, termasuk
dalam kelompok proses berpikir semikonseptual karena mereka kurang mampu dalam
memahami soal serta konsep barisan dan deret aritmetika sehingga ketika
merencanakan dan melaksanakan penyelesaian menggunakan konsep barisan dan deret
aritmetika, mereka tidak mampu menjelaskan langkah-langkah penyelesaian yang
mereka lakukan dengan baik.