dc.description.abstract | Hasil penelitian menunjukkan dari 36 responden, 27 responden dalam kategori
beban kerja mental sedang dan 9 responden dalam kategori beban kerja mental
berat. 29 responden memiliki hubungan interpersonal kategori baik, dan 7
responden memiliki hubungan interpersonal kategori buruk. Seluruh responden
dibagi dalam 3 shift kerja yakni shift pagi (07.00 – 14.00) sebanyak 28 orang, shift
sore (14.00 – 20.00) sebanyak 2 orang, dan shift malam (20.00 – 07.00) sebanyak
6 orang. Ditinjau dari stres kerja sebanyak 30 responden (83,33%) mengalami
stres kerja sedang, sedangkan stres kerja tinggi sebanyak 6 responden (16,67%).
Stres kerja berdasarkan shift kerja menunjukkan bahwa responden yang stres kerja
tinggi sebagian besar bekerja pada shift malam yaitu sebanyak 50% (3 responden),
sedangkan untuk responden yang stres kerja sedang sebagian besar bekerja pada
shift sore sebanyak 100% dan shift pagi sebanyak 89,29%. Pengujian hubungan
tunggal dengan tabel 2x2 menunjukkan bahwa beban kerja mental dan hubungan
interpersonal mempunyai hubungan yang bermakna dengan stres kerja (p < 0.05),
dimana nilai masing-masing p beban kerja mental yaitu 0,002 dan p hubungan
interpersonal yaitu 0,008.
Kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini adalah beban kerja mental
berhubungan dengan stres kerja yang dialami oleh perawat di instalasi intensif
RSD. Dr Soebandi. Responden yang stres kerja sedang sebagian besar bekerja
pada shift sore dan pagi. Beban kerja mental dan hubungan interpersonal
berhubungan dengan stres kerja yang dialami oleh perawat di instalasi intensif
RSD. Dr Soebandi. | en_US |