Penerapan Metode Bermain Peran untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas V pada Mata Pelajaran IPS Pokok Bahasan Jenis-Jenis Usaha Ekonomi di SDN Ngadiluwih 02 Kediri
Abstract
Kegiatan pembelajaran IPS di SDN Ngadiluwih 02 Kediri belum menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi. Menurut hasil observasi prasiklus diketahui bahwa aktivitas dan hasil belajar siswa belum termasuk dalam kriteria baik. Persentase aktivitas belajar prasiklus pada kriteria sangat aktif adalah 12% (3 orang), pada kriteria aktif adalah 16% (4 orang), kriteria cukup aktif adalah 56% (14 orang), kriteria kurang aktif adalah 16% (4 orang). Rata-rata aktivitas belajar siswa prasiklus adalah 56% (kriteria cukup aktif). Persentase hasil belajar siswa pada kriteria sangat baik adalah 24% (6 orang), kriteria baik adalah 24% (6 orang), kriteria cukup baik adalah 36% (9 orang), kriteria kurang baik adalah 16% (4 orang). Rata-rata skor hasil belajar siswa prasiklus adalah 68 (kriteria cukup baik). Berdasarkan temuan tersebut perlu adanya metode pembelajaran yang lebih variatif dengan mengutamakan keaktifan siswa dan memberi peluang kepada siswa untuk mengembangkan kemampuan belajarnya secara maksimal. Sesuai dengan permasalahan tersebut maka tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas V melalui penerapan metode Bermain Peran pada mata pelajaran IPS Pokok Bahasan Jenis-Jenis Usaha Ekonomi di SDN Ngadiluwih 02 Kediri. Jenis Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam dua siklus. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini menunjukkan bahwa melalui penerapan metode Bermain Peran dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Rata-rata aktivitas belajar siswa pada prasiklus adalah 56% (kriteria cukup aktif). Pada siklus I meningkat menjadi 72,4% (kriteria aktif). Pada siklus II kembali meningkat menjadi 82% (kriteria sangat aktif). Rata-rata skor hasil belajar siswa pada prasiklus adalah 68 (kriteria cukup baik). Pada siklus I meningkat menjadi 73,2 (kriteria baik). Pada siklus II kembali meningkat menjadi 83,18 (kriteria sangat baik).
Collections
- SRA-Education [1352]