| dc.description.abstract | Tanaman sorgum merupakan salah satu tanaman serealia yang memiliki daya adaptasi lebih luas. dapat tumbuh dilahan kurang subur dan tahan terhadap hama dan penyakit. Kondisi yang memprihatinkan tanah Indonesia ialah kandungan C-Organik yang semakin rendah karena penggunaan pupuk anorganik secara terus menerus tanpa pengembalian bahan organik, sehingga seringkali menurunkan produksi tanaman. Sorgum dapat tumbuh dan berproduksi optimal apabila unsure hara tercukupi. Kalium merupakan salah satu unsur hara yang dibutuhkan sebagai penyeimbang akibat kelebihan unsur nitrogen dan meningkatkan pertumbuhan tanaman melalui peningkatan penyerapan air dan hara, membentuk jaringan selulosa dan diperlukan untuk meningkatkan enzim yang terlibat didalam pertumbuhan tanaman. Penambahan bahan organik disamping sebagai sumber hara bagi tanaman, sekaligus sebagai sumber energi dan hara bagi mikroba tanah.
Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui kombinasi pupuk organik dan kalium yang optimal untuk pertumbuhan dan hasil tanaman sorgum. Untuk mencapai tujuan tersebut maka dilaksanakan penelitian di Beran Kebalenan Banyuwangi, mulai tanggal 02 september sampai 13 desember 2015. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial dengan 2 faktor dan 3 ulangan. Faktor pertama yaitu dosis pupuk bokashi 0 ton/ha (A0), 5 ton/ha (A1) dan 10 ton/ha (A2). Faktor kedua yaitu dosis kalium 0 kg/ha (B1), 30 kg/ha (B2), 45 kg/ha (B3). Data penelitian dianalisis menggunakan analisis ragam dan beda perlakuan diuji dengan uji jarak berganda Duncan (α, 5%) pada taraf kepercayaan 95%.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan kombinasi antara pupuk organik dan kalium secara signifikan berpengaruh berbeda nyata terhadap jumlah biji sorgum. Kombinasi pupuk organik 5 ton/ha dan kalium 45 kg/ha meningkatkan jumlah daun, berat kering tanaman dan berat biji sorgum dibandingkan dengan kombinasi lainnya. | en_US |
