ANALISIS PERBEDAAN ABNORMAL RETURN DAN LIKUIDITAS PERDAGANGAN SAHAM PADA PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN STOCK SPLIT DAN REVERSE STOCK SPLIT DI BEI TAHUN 2010-2014
Abstract
Penelitian ini termasuk pada jenis penelitian studi peristiwa (event study).
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI) yang melakukan stock split dan reverse stock split selama tahun
2010 hingga 2014. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode sensus. Sampel
penelitian ini adalah 48 perusahaan yang melakukan stock split dan 6 perusahaan
melakukan reverse stock split. Data yang digunakan dalam penelitian ini berjenis
data sekunder yang bersumber dari pengumuman PT KSEI mengenai perusahaanperusahaan
yang melakukan stock split dan reverse stock split yang diakses
melalui situsnya www.ksei.co.id. Selain itu data sekunder lainnya yang digunakan
dalam penelitian ini adalah data Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), harga
saham dan volume perdagangan saham harian yang diperoleh dari
www.finance.yahoo.com serta laporan keuangan yang diambil dari BEI melalui
situsnya www.idx.co.id. Data-data tersebut akan diolah menjadi data abnormal
return dan trading volume activity. Metode analisis yang digunakan adalah uji
beda dengan paired sample t-test untuk data berdistribusi normal dan Wilcoxon
sign rank test untuk data tidak berdistribusi normal.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan abnormal return
antara sebelum dan sesudah peristiwa stock split, juga terdapat perbedaan
likuiditas perdagangan saham antara sebelum dan sesudah peristiwa stock split.
Hal ini menunjukkan bahwa pengumuman kebijakan stock split mengandung
informasi yang menimbulkan reaksi pasar dan informasi tersebut mengandung
sinyal positif bagi investor. Hasil penelitian untuk peristiwa reverse stock split
menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan abnormal return antara sebelum
dan sesudah peristiwa reverse stock split, juga tidak terdapat perbedaan likuiditas
perdagangan saham antara sebelum dan sesudah peristiwa reverse stock split. Hal
ini menunjukkan bahwa sebenarnya kebijakan reverse stock split ini tidak
mengandung informasi bagi investor sehingga tidak ada reaksi yang signifikan
dari pasar.