Show simple item record

dc.contributor.authorFandy Maulana Syah Rizal
dc.date.accessioned2013-12-10T06:13:05Z
dc.date.available2013-12-10T06:13:05Z
dc.date.issued2013-12-10
dc.identifier.nimNIM081910101061
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/7476
dc.description.abstractProses penekukan (bending) merupakan proses yang sering dijumpai dalam dunia manufacturing. Alat penekuk yang digunakan bengkel mekanik skala kecil sebagian besar menggunakan mekanisme manual. Nilai ergonomi pada alat penekuk (bending) manual tersebut hampir tidak diperhatikan, walaupun fungsi dan kegunaannya telah memadai. Untuk itu perlu dilakukan upaya berupa pengembangan produk dalam meningkatkan aspek ergonomi, agar alat penekuk manual tersebut lebih aman dan nyaman digunakan. Pengembangan aspek ergonomi alat penekuk manual melihat dari segi dimensi tubuh (antropometri). Lebih dari itu, dalam merancang suatu produk harus diperhatikan bahwa rancangan produk tersebut harus mampu untuk dirakit, diukur, dapat didaur ulang, mempunyai kemampuan untuk dimanufaktur. Metode reverse engineering merupakan metode yang akan diterapkan dalam pengembangan alat penekuk manual tersebut. Reverse engineering adalah sebuah proses untuk menemukan prinsip–prinsip sistem melalui analisis strukturnya fungsi operasi dan menganalisis cara kerja alat tersebut secara lebih rinci yang kemudian digunakan untuk tujuan dalam pemeliharaan atau untuk mencoba membuat perangkat baru atau padanannya sehingga diperoleh data-data dari suatu sistem. Berdasarkan data-data tersebut pengembangan dengan menitik beratkan pada peningkatan aspek ergonomi dapat dilakukan dengan memaksimalkan kenyamanan dan kegunaan alat terhadap pengguna. Analisis kekuatan rangka alat perlu juga diperhatikan, perhitungan tersebut dapat dianalisa dengan menggunakan bantuan software CATIA V5R14 yaitu untuk mengetahui tegangan yang terjadi pada rangka saat alat penekuk manual dioperasikan. Untuk mengetahui tingkat resiko cedera pengguna alat penekuk ix manual dapat dianalisis dengan data pengukuran antropometri pengguna sasaran melalui metode RULA (Rapid Upper Limb Assesment) pada software CATIA V5R14. Dan proses terakhir adalah proses manufaktur pembuatan prototipe alat penekuk manual tersebut. Pengolahan data antropometri yang dilakukan berdasarkan 17 jenis pengukuran antropometri pada 15 orang pengguna alat. Melalui data antropometri dihasilkan analisis RULA pada pengembangan alat penekuk manual mengalami perbaikan dari skor final 5 dan 6 yang menunjukkan bahwa sikap kerja berada pada kondisi yang diperlukan suatu pengecekan atau investigasi dan adanya perubahan terhadap sikap tubuh atau alat untuk perbaikan sistem kerja, menjadi skor final 3 dan 4 yang menunjukkan bahwa sikap kerja berada diantara range gerakan yang ditentukan dengan memendekkan panjang handle 17 cm. Dengan material alat penekuk manual yaitu ST 37, melalui perhitungan komputasi terlihat bahwa tegangan terbesar yang terjadi masih berada di bawah tegangan ijin dari bahan itu sendiri. Gaya yang dibutuhkan untuk menekuk pelat pada alat penekuk manual awal dengan ketebalan antara 0,5 mm sampai 10 mm adalah sebesar 220 N sampai 1800 N, sedangkan pada pengembangan alat penekuk manual adalah sebesar 310 N sampai 2800 N. Perbandingan tegangan statis yang terjadi pada rangka sebelum dikembangkan sebesar 1,152x107 N/m2 dan setelah dikembangkan sebesar 4,878x106 N/m2. Jumlah bagian pada alat penekuk manual awal terdiri atas 4 bagian yaitu: handle, dudukan penekuk, pin, dan tools. Dalam pengembangan jumlah bagian ditambahkan penggaris busur sebagai pengukur besar derajat penekukan, serta dilakukan modifikasi pada handle dengan menambah pegangan pada ujung handleen_US
dc.relation.ispartofseries081910101061;
dc.subjectPengembangan Alat Penekuk (Bending) Manual guna Meningkatkan Aspek Ergonomien_US
dc.titleAPLIKASI REVERSE ENGINEERING DALAM PENGEMBANGAN ALAT PENEKUK (BENDING) MANUAL GUNA MENINGKATKAN ASPEK ERGONOMIen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record