dc.description.abstract | Cendawan entomopatogen Beauveria bassiana (Balsamo) telah dibuktikan
mampu menyebabkan kematian Plutella xylostella (L.) salah satu hama utama tanaman
kubis. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa isolat B. bassiana memiliki virulensi
yang berbeda-beda. Virulensi lima isolat B. bassiana (Bb-1, AJIII-1 , AJN-1 , EJII-3, dan
BbWg) terhadap ulat kubis P. xylostella telah diuji di Laboratorium Hama Tumbuhan
Fakultas Pertanian Universitas Jember. Virulensi isolat cendawan tersebut ditentukan
melalui screening berdasarkan mortalitas, LT 50 , LD50 dan variasi gejala P. xylostella
yang terinfeksi B. bassiana. Viabilitas spora dari lima isolat yang diuji tidak berbeda
nyata. Di antara lima isolat tersebut, isolat Bb-1 terbukti paling virulen karena pada
konsentrasi yang sama (107 spora/ml) mengakibatkan mortalitas paling tinggi (78,14
persen) dengan nilai LT5o paling rendah (2,67 hari ). Nilai LDso isolat Bb-1 ialah 9,49 x
105 spora/ml. Peningkatan konsentrasi suspensi spora isolat Bb-1 dari 104 sampai
108 spora/ml dapat meningkatkan mortalitas. lsolat Bb-l menghasilkan mortalitas
sebesar 57 persen dalam rumah kaca pada penggunaan konsentrasi 5 x 1012 spora/ml per hektar dengan nilai LT50 4,99 hari. Gejala infeksi yang diakibatkan oleh lima isolat B.
bassiana pada P. xylostella tidak menunjukkan perbedaan, sehingga gejala tidak dapat
digunakan sebagai indikator untuk membedakan virulensi. | en_US |