Kajian ekonomi dan prospek pengembangan pengolahan gondorukem (Studi kasus di pabrik gondorukem dan terpentin (PGT) garahan Kelompok Pemangku Hutan (KPH) Jember Jawa Timur

Abstract

Pabrik Gondorukem dan Terpentin (PGT) Garahan merupakan salah satu industri kehutanan yang memproduksi gondorukem dari hasil penyulingan getah pinus, yang berada di bawah naungan Kelompok Pemangku Hutan (KPH) Jember. Selama ini kondisi PGT Garahan selalu mengalami peningkatan produksi, hal ini karena didukung dengan peningkatan nilai penjualan baik dalam negeri dan luar negeri, namun demikian nilai produksi dan penjualan yang tinggi belum menjamin keberhasilan usaha, karena keberhasilan usaha juga tergantung pada bagaimana pengelolaan biaya sehingga menjadi efisien, kemampuan dalam mengatasi fluktuasi harga jual dan yang tidak bisa dikesampingkan seberapa besar sumbangannya bagi negara, masyarakat dan lingkungan sekitamya, serta bagaimana upaya perusahaan mengatasi pengaruh lingkungan internal dan eksternal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efisiensi penggunaan biaya produksi pengolahan gondorukem di PGT Garahan, untuk mengetahui kelayakan usaha pada pengolahan gondorukem di PGT garahan secara ekonomis, dan untuk mengetahui prospek pengembangan pengolahan gondorukem di PGT Garahan. Lokasi penelitian ditentukan secara sengaja (Purpusive methode) yaitu di PGT Garahan, KPH Jember, Jawa Timur. Metode Penelitian yang digunakan adalah metode diskriptif dan analitis, data yang digunakan adalah data primer dan sekunder, metode analisis data mengunakan gross B/C rasio, NPV, IRR, Net B/C rasio dan analisis SWOT. Hasil penelitian menunjukkan nilai efisiensi penggunaan biaya yang diperoleh dari perhitungan rasio biaya dan penerimaan selama 6 tahun (tahun 1998-2003) menunjukkan bahwa PGT Garahan penggunaan biaya produksinya efisien, dengan nilai rata-rata efisiensi 1,009 pada tingkat suku bunga 27%. Nilai ini diperoleh dari penerimaan rata-rata sebesar Rp. 18.1 18.767.690,00 dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan rata-rata Rp. 16,953.137.645,00. Hasil uji kelayakan menggunakan NPV, lRR, Net B /C rasio menunjukkan PGT Garahan layak dikembangkan. Nilai NPV menunjukkan angka 562.098.892,3 pada tingkat suku bunga yang beriaku 27% Ini berarti pada tingkat bunga tersebut PGT Garahan bisa memperoleh keuntungan 562.098.892,3 Nilai IRR yang diperoleh sebesar 31 ,13%. Nilai ini lebih tinggi dari suku bunga yang berlaku saat ini, yaitu 27% yang berarti PGT Garahan bisa mengembalikan pinjaman jika suku bunga yang berlaku 27%, sampai batas bunga pinjaman 31,13%, dan nilai net 8 /C rasio yang dihasilkan sebesar 2,126 pada tingkat suku bunga yang berlaku, yang berarti PGT Garahan mampu menghasilkan keuntungan 2,126 kali jumlah biaya yang dikeluarkan. Berdasar analisis sensitifitas, PGT Garahan peka terhadap perubahan jumlah produksi, peningkatan l!liaya bahan baku dan Peningkatan gaji pegawai, dan berada pada kondisi tidak layak dengan adanya perubahan tersebut. Hasil analisis SWOT menunjukkan PGT Garahan pada posisi mempunyai prospek yang baik untuk dikembangkan dengan nilai faktor strategis internal dan eksternal yang mempengaruhinya. Faktor strategis intemalnya yaitu ketersediaan bahan baku, Iokasi usaha, teknologi, ketersediaan tenaga kerja, kemampuan berproduksi, kualitas produk, kemasan produk, upah tenaga kerja, pembagian pekeljaan, adanya program pelatihan dan pembinaan, struktur organisasi, manajemen perusahan, terdapat hasil sampingan gondorukem, pembukuan keuangan, status tenaga kerja, distribusi produk, penurunan harga dalam negeri, perekrutan tenaga kelja dan faktor strategis eksternalnya yaitu tidak ada persaingan penjualan dalam negeri, dukungan pemerintah, penetapan devisa tinggi, persaingan penjualan luar negeri dan kondisi ckonomi. Oleh karena itu dengan hasil penelitian yang telah diperoleh dari Pabrik Gondorukem dan Terpentin (PGT) Garahan, maka sebaiknya PGT Garahan berusaha untuk meningkatkan nilai penjualan, untuk menghadapi kondisi harga yang tidak menentu, berusaha mempertahankan kualitas produk, dan lebih mendisiplinkan pelaksanaan pembukuan keuangan.