Show simple item record

dc.contributor.advisorTjahjani, Ari
dc.contributor.advisorWolff, Maria M
dc.contributor.authorMujiono, Bambang
dc.date.accessioned2016-06-02T13:28:51Z
dc.date.available2016-06-02T13:28:51Z
dc.date.issued2016-06-02
dc.identifier.nim961510401260
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/74486
dc.description.abstractPenerapan sanitary of phytosanitary (SPS) secara internasional berlaku sejak 1 Januari 1995. Implementasi dari SPS adalah dengan Pest Risk Analysis (PRA) sebagai ketentuan internasional untuk mencegah pemasukan dan penyebaran organisme pengganggu tumbuhan (OPT) serta melindungi kesehatan manusia dari pengaruh perdagangan komoditas pertanian. Kentang sebagai salah satu produk perdagangan dunia perlu diantisipasi pemasukannya ke Indonesia dari kemungkinan OPT yang terbawa, terutama kentang dari Belanda. Analisis resiko OPT umbi kentang terhadap 27 spesies OPT umbi kentang dari Belanda, terdapat lima OPT yang direkomendasikan kepada pemerintah Belanda untuk dicegah pemasukan dan penyebarannya ke Indonesia. OPT tersebut adalah : Didymella lycopersici, Erwinia chrysanthemi pv. Dianthicola, Alfalfa Mozaic Virus, Globodera pallida dan Meloidogyne chitwoodi.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectPest Risk Analysisen_US
dc.subjectpemasukan umbi kentangen_US
dc.subjectBelandaen_US
dc.titleANALISIS RESIKO ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN (Pest Risk Analysis) TERHADAP PEMASUKAN UMBI KENTANG (Solanum tuberosum Linn.) DARI BELANDAen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record