| dc.description.abstract | Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lama perendaman kejutan panas (head Shock) yang berbeda terhadap derajat penetasan (Hatching Rate) dan tingkat kelulushidupan (Survival Rate) larva ikan mas (Cyprinus Carpio L) pada tahap awal gynogenesis meiosis. Penelitian ini dilaksanakan di BBI Punten desa Sidomulyo Batu Malang Jawa Timur pada bulan Juni-Juli 2002. Rancangan percobaan yang digunakan pada penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 6 perlakuan dan 4 kali ulangan. Perlakuan pertama adalah perendaman kejutan panas selama 0 menit (P0 / kontrol), perlakuan kedua perendaman kejutan panas selama 0,5 menit (P1), perlakuan ketiga perendaman kejutan panas selama 1 menit (P2), perlakuan keempat perendaman kejutan panas selama 1,5 menit (P3), perlakuan kelima perendaman kejutan panas selama 1 menit (P4) dan perlakuan keenam perendaman kejutan panas selama 2,5 menit (P5).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa lama perendaman kejutan panas (Heat Shock) pada telur ikan mas yang telah diradiasi berpengaruh nyata terhadap derajat penetasan (Hatching Rate), dimana perlakuan nol (kontrol) sebesar 60,31 %, perlakuan pertama (0,5 menit) sebesar 15.69 %, perlakuan kedua (1 menit) sebesar 20,87 %, perlakuan kedua (1,5 menit) sebesar 29,94 %, perlakuan keempat (2 menit) sebesar 17,05 % dan perlakuan kelima (2,5 menit) sebesar 8,66 %. Lama perendaman kejutan panas (Hear Shock) berpengaruh nyata terhadap tingkat kelulushidupan (Survival rate) larva ikan mas (Cyprinus carpio L.) pada tahap awal gynogenesis meiosis, dimana perlakuan nol (kontrol) sebesar 77.42 %, perlakuan pertama (0,5 menit) sebesar 38,19 %, perlakuan kedua (1 menit) sebesar 52,15 %, perlakuan ketiga (1,5 menu) sebesar 69,59 %, perlakuan keempat (2 menit) sebesar 64,17 %, dan perlakuan kelima (2,5 menit) sebesar 39,79 %. | en_US |
