Analisis Komparatif Efisiensi Pemasaran Komoditas Cabai Rawit (Capsicum frutescens L.) di Pasar Larangan dan Pasar Induk Agribisnis Puspa Agro Kabupaten Sidoarjo
Abstract
Cabai rawit merupakan komoditas yang rentan terhadap fluktuasi harga.
Lonjakan harga tertinggi terjadi pada awal Tahun 2011 yang dipengaruhi oleh
anomali cuaca sehingga produksinya menurun. Cabai rawit merupakan komoditas
primer bagi masyarakat dan memiliki daerah pemasaran yang tergolong luas,
salah satunya Kabupaten Sidoarjo. Kabupaten Sidoarjo memiliki beberapa pasar
untuk memperdagangkan komoditas hasil pertanian seperti cabai rawit,
diantaranya Pasar Larangan dan Pasar Induk Agribisnis Puspa Agro. Uniknya,
petani produsen cabai rawit di kedua pasar ini berasal dari daerah yang sama
seperti Dusun Supiturang Desa Bocek Kecamatan Karangploso Kabupaten
Malang, namun rantai pemasaran di kedua pasar berbeda.
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengidentifikasi saluran pemasaran
cabai rawit pada Pasar Larangan dan Pasar Induk Agribisnis Puspa Agro; (2)
menganalisis tingkat efisiensi pemasaran cabai rawit di Pasar Larangan dan Pasar
Induk Agribisnis Puspa Agro Kabupaten Sidoarjo; (3) mengetahui tingkat
integrasi vertikal, untuk mengetahui keeratan hubungan antarlembaga pemasaran.
Penentuan daerah penelitian menggunakan purposive method dan
dilakukan di Pasar Larangan dan Pasar Induk Agribisnis Puspa Agro Kabupaten
Sidoarjo, hingga ke Dusun Supiturang Desa Bocek Kecamatan Karangploso
Kabupaten Malang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode
analitik, komparatif, dan korelasional. Pengambilan sampel awal menggunakan
metode “Snow Ball Sampling” di tingkat pedagang pengecer di Pasar Larangan
dan Pasar Induk Agribisnis Puspa Agro Kabupaten Sidoarjo dan di tingkat petani
sebanyak 30 responden petani cabai rawit anggota Kelompok Tani “Tri Rezeki”.
Metode analisis data yang digunakan ialah analisis distribusi marjin pemasaran,
analisis efisiensi pemasaran, dan analisis integrasi vertikal.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Pemasaran komoditas cabai
rawit ke Pasar Larangan menggunakan satu saluran pemasaran; sedangkan
pemasaran ke Pasar Induk Agribisnis Puspa Agro terbagi menjadi dua saluran
pemasaran. Apabila ditinjau dari nilai marjin pemasaran, share keuntungan dan
share biaya maka dapat disimpulkan bahwa nilai marjin pemasaran komoditas
cabai rawit ke Pasar Induk Agribisnis Puspa Agro lebih rendah dibandingkan
Pasar Larangan. Nilai share keuntungan dan share biaya pada ketiga lembaga
pemasaran tergolong tidak merata. Nilai share keuntungan dan share biaya yang
lebih merata terjadi pada pemasaran cabai rawit ke Pasar Induk Agribisnis Puspa
Agro melalui saluran pemasaran 1; (2) Nilai efisiensi pemasaran komoditas cabai
rawit di Pasar Induk Agribisnis Puspa Agro pada saluran pemasaran 1 sebesar
15,10% dan saluran pemasaran 2 sebesar 3,47%; sedangkan di Pasar Larangan
sebesar 9,70%; (3) Tingkat integrasi vertikal di kedua pasar tergolong lemah yang
ditandai dengan nilai koefisien elastisitas transmisi harga yang kurang dari 1.
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4239]