Pengaruh Konsentrasi dan Waktu Aplikasi Ekstrak Teki (C.rotundus) TerhadapPenyakit Karat Daun (P.arachidis) Pada Kacang Tanah
Abstract
Penyakit karat daun yang disebabkan oleh Piarachidis merupakan penyakit penting pada kacang tanah, Penggunaan ekstrak teki diduga dapat menekan penyakit karat daun,  Penelitian ini  bertujuan untuk  mengetahui konsentrasi dan waktu aplikasi ekstrak teki yang paling baik menekan penyakit karat daun  pada kacang tanah. Hasil penelitian  menunjukkan bahwa ekstrak teki berpengaruh menekan penyakit karat  daun dan mempengaruhi periode inkubasi   serta ukuran uredium. Konsentrasi ekstrak teki 20% merupakan konsentrasi yang efektif menekan penyakit karat daun hingga  5,572 %, dibandingkan   kontrol  sebesar  18,083%. Pengaruh waktu  aplikasi penyemprotan ekstrak  teki bersamaan dengan  inokulasi paling  baik  menekan penyakit karat daun  hingga 7,82 % dibandingkan dengan perlakuan sebelum dan  setelah inokulasi   sebesar 11,32 %  dan 13,42 %.  Tidak terdapat interaksi antara perlakuan    konsentrasi dan waktu aplikasi ekstrak teki terhadap penyakit karat daun.
Penyakit karat daun kacang tanah disebabkan oleh fungi P. arachidis, merupakan penyakit  penting  pada kacang tanah. Penyakit  karat daun telah  tersebar pada semua pertanaman kacang tanah. Penyakit karat daun dapat menginfeksi tanaman kacang  tanah bersamaan dengan penyakit bercak daun, sehingga kehilangan  hasil dapat  mencapai  40 - 70 %.  Penyakit  karat  daun  sulit dikendalikan karena mempunyai  beberapa  stadia spora yang berbeda pada inang yang berbeda.
Salah satu altematif pengendalian penyakit  karat daun adalah  menggunakan fungisida nabati  yaitu  dengan  memanfaatkan  ekstrak umbi teki  (C. rotundus ). Ekstrak  umbi teki diketahui sebagai fungisida nabati untuk mengendalikan Drechslera graminea dan Fusarium nivale karena mengandung   senyawa-senyawa fenol seperti asam salisilat, asam p-kumarat, asam ferulat, asam vanilat, asam p-hydroksibenzoat, asam siringat, asam prokatekuat, asam   ferulat dan eugenol, sehingga  ekstrak teki diduga  dapat  menekan  pertumbuhan   fungi P. arachidis.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh  konsentrasi ekstrak teki dao waktu aplikasi penyemprotan ekstrak teki terhadap penyakit karat daun. Adapun  rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) Faktorial dengan dua faktor yaitu faktor konsentrasi (A) terdiri   dari konsentrasi 0%  (tanpa ekstrak teki), konsentrasi 50%,  konsentrasi  20%, konsentrasi 10%  dan konsentrasi 1 %  dan  Faktor waktu aplikasi penyemprotan ekstrak teki (B) terdiri dari  aplikasi sebelum, bersamaan dan setelah inokulasi P. arachidis.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyemprotan ekstrak teki mempengaruhi periode inkubasi menjadi lebih lama dibandingkan kontrol. Penyemprotan  ekstrak  teki  cenderung memperpanjang periode inkubasi hingga  14 hari setelah  inokulasi, sedangkan pada kontrol periode  inkubasi menjadi  lebih awa1 yaitu  l0 hari setelah  inokulasi. Penyemprotan ekstrak teki tidak mempengaruhi ukuran uredospora, ukuran uredospora berkisar antara 19,8 µm  sampai  33,0 µm dengan   rata-rara   sebesar  24 ,54  µm.   Penyemprotan  ekstrak  teki  mempengaruhi ukuran uredium  dengan  rata-rata  sebesar  0,257  mm  lebih  kecil  dibandingkan kontrol dengan rata-rata sebesar 0,512  mm.
Secara  umum  penyemprotan  ekstrak: teki  berpengaruh  menghambat perkembangan penyakit karat daun (P.arachidis).  Hasil pengujian secara in-vitro menunjukkan perbedaan yang tidak nyata. Konsentrasi ekstrak teki 50 % dan 20% menunjukkan jumlah  pustul yang paling sedikit yaitu  rata-rata 4,722  pustul per daun dibandingkan dengan kontrol sebesar 10,81 pustul per daun. Pengujian secara in-vivo menunjukkan bahwa penyemprotan ekstrak teki pada konsentrasi 50% dan 20%  paling baik menekan penyakit karat daun dengan intensitas penyakit sebesar 5,27 % dan 5,57 % dengan kontrol sebesar 18,08 %.  Waktu aplikasi ekstrak teki bersamaan  dengan  inokulasi  paling baik  menekan penyakit  karat  daun  dengan intensitas sebesar 7,82 %, dibandingkan perlakuan sebelum dan setelah inokulasi sebesar  11,32  % dan  13,42 %.  Tidak terdapat interaksi  antara konsentrasi dan waktu aplikasi ekstrak teki terhadap penyakit karat daun.
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4533]