dc.description.abstract | Konsumsi kedelai terus meningkat tercatat sejak tahun 1998 sebanyak 8,13
kg menjadi 8,97 kg per kapita pada tahun 2004. Permintaan kedelai yang terus
meningkat belum dapat dipenuhi oleh produksi dalam negeri, sehingga
pemerintah melakukan upaya peningkatan produksi dalam negeri melalui
peningkatan produksi kedelai varietas unggul lokal. Salah satu produk hasil
inovasi berbahan baku kedelai adalah cookies. Perlu adanya bahan tambahan
untuk menutupi aroma dan citarasa langu pada kedelai, salah satunya yaitu pisang
mas karena kandungan gizinya yang lengkap dan memiliki nilai fungsional yang
baik.
Kedelai varietas unggul lokal yang digunakan yaitu kedelai anjasmoro dan
baluran yang berasal dari Jember. Kedelai anjasmoro, baluran dan impor memiliki
kandungan dan karakteristik yang berbeda sehingga dapat mempengaruhi cookies
yang dihasilkan. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui formulasi perlakuan
cookies soyaba yang paling disukai oleh panelis, mengetahui mutu kimia cookies
soyaba terpilih yang paling disukai panelis dan mengidentifikasi kesesuaian
atribut mutu cookies soyaba terpilih dengan keinginan konsumen. Formulasi
dalam pembuatan cookies soyaba diperoleh dari perlakuan jenis tepung kedelai
(anjasmoro, baluran dan impor) dan perbandingan tepung kedelai : pisang mas
(80%:20%, 70%:30%, dan 60%:40%) sehingga diperoleh Sembilan formulasi
perlakuan. Sembilan formulasi tersebut dilakukan uji sensoris kesukaan untuk
mendapatkan satu produk cookies bar soyaba terpilih yang paling disukai panelis,
lalu dilakukan uji pembedaan segitiga untuk mengetahui adanya perbedaan
cookies soyaba dari formulasi terpilih jika dibuat dari varietas kedelai yang
viii
berbeda. Selanjutnya cookies soyaba terpilih tersebut dilakukan analisis kimia dan
diidentifikasi kesesuaian atribut mutunya dengan keinginan konsumen. | en_US |