Show simple item record

dc.contributor.advisorRosyidi, Moh Imron
dc.contributor.advisorSetyati, Dwi
dc.contributor.authorSuhenda, Estu Nur Hare Latul
dc.date.accessioned2016-02-01T02:05:27Z
dc.date.available2016-02-01T02:05:27Z
dc.date.issued2016-02-01
dc.identifier.nim111810401002
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/73048
dc.description.abstractLamun merupakan tumbuhan tingkat tinggi (Angiosperm) yang telah beradaptasi hidup tenggelam di dalam air laut. Fungsi ekologis lamun antara lain adalah sebagai sumber utama produktivitas primer, sumber makanan baik dalam bentuk hidup ataupun detritus, tempat berlindung, dan tempat berkembangbiak bagi beberapa jenis invertebrata. Salah satu ekosistem pantai yang memiliki komunitas lamun adalah Pantai Bama yang terletak di Taman Nasional Baluran. Struktur komunitas lamun di Pantai Bama pernah diteliti pada tahun 2004, dari penelitian tersebut diketahui ada 5 jenis lamun. Seperti halnya pada komunitas umumnya, komunitas lamun juga dipengaruhi oleh faktor-faktor biofisik, dalam jangka waktu yang cukup lama faktorfaktor biofisik ini dapat menyebabkan perubahan pada komunitas lamun tersebut. Oleh sebab itu penelitian tentang struktur komunitas lamun di Pantai Bama perlu dilakukan lagi karena struktur komunitas merupakan konsep dasar untuk mempelajari suatu komunitas dan perubahan-perubahannya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui struktur komunitas lamun di zona intertidal Pantai Bama Taman Nasional Baluran yang meliputi frekuensi mutlak jenis dan frekuensi relatif jenis, persen penutupan mutlak jenis dan persen penutupan relatif jenis, indeks nilai penting, indeks keanekaragaman, indeks kesamarataan, dan indeks Morisita. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan informasi mengenai struktur komunitas lamun di zona intertidal Pantai Bama dan dapat menjadi sumber data ilmiah untuk pengelolaan dan pelestarian ekosistem lamun di masa depan. ix Penelitian dilakukan di zona intertidal Pantai Bama Taman Nasional Baluran, Jawa Timur dengan titik kordinat awal 7°50’40,71”s dan 114° 27’45,07”e sampai titik koordinat akhir 7°50’33,13”s dan 114°27’45,72”e pada tanggal 31 Mei – 3 Juni 2015. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan metode transek ploting. Jumlah transek yang dibuat sebanyak 15 transek. Pada tiap transek kemudian diletakan plot dengan ukuran 1x1 m secara sistematis. Dari tiap-tiap plot kemudian diukur frekuensi dan persen penutupan setiap jenis lamun. Selain itu juga dilakukan pengukuran faktor abiotik pada plot 1, 5, dan kelipatannya. Data dan spesimen lamun yang ditemukan saat sampling dianalisis dan diidentifikasi di Laboratorium Ekologi Jurusan Biologi FMIPA Universitas Jember dan Pusat Penelitian Oseanografi LIPI Jakarta. Di Pantai Bama ditemukan 7 jenis lamun yaitu Halodule pinifolia Hartog, Syringodium isoetifolium (Asch.) Dandy, Halodule uninervis (Forssk.) Asch., Enhalus acoroides (L.f.) Royle, Halophila ovalis (R.Br.) Hook. f., Thalassia hemprichii (Ehrenb.) Asch., dan Cymodocea rotundata Asch. & Schweinf. Jenis lamun yang memiliki peranan paling penting adalah C. rotundata dengan nilai INP 55,65%, diikuti T. hemprichii dengan nilai INP 54,99%. Keanekaragaman jenis lamun di Pantai Bama berdasarkan Indeks Shannon-Wiener tergolong sedang dengan nilai 1,52. Di Pantai Bama nilai Indeks Evennes adalah 0,78, nilai tersebut menunjukan kesamarataannya tergolong tinggi dan keadaan komunitas lamunnya dalam kondisi yang stabil. Pola sebaran setiap jenis lamun cenderung mengelompok, hal ini didasarkan pada perhitungan Indeks Morisita yang menunjukan nilai > 1 untuk masing-masing jenis lamun. Pengelompokan lamun ini terjadi di sekitar 10 - 150 m dari garis pantai dengan kedalaman 0,5 – 1 m.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectLAMUN (SEAGRASS)en_US
dc.titleSTRUKTUR KOMUNITAS LAMUN (SEAGRASS) DI ZONA INTERTIDAL PANTAI BAMA TAMAN NASIONAL BALURANen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record