dc.description.abstract | Banyak tumbuhan asli yang berasal dari Indonesia berkhasiat sebagai obat dan
khasiatnya ini dapat dipertanggungjawabkan. Salah satu contohnya adalah daun teh
hijau dari tanaman Camelia sinensis L. Tanaman yang mengandung polifenol
memiliki sifat sebagai antibakteri, antara lain terhadap Streptococcus mutans yang
sifatnya kariogenik yang dapat menyebabkan terjadinya karies gigi. Tujuan penelitian
ini adalah untuk mengetahui kemampuan hambat minimum ekstrak daun teh hijau
yang mampu menghambat bakteri Streptococcus mutans dan untuk mengetahui
kemampuan bunuh minimum ekstrak daun teh hijau yang mampu membunuh bakteri
Streptococcus mutans.
Penelitian eksperimental laboratoris dengan rancangan penelitian posttest only
control group design dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran
Gigi Universitas Jember. Jumlah sampel yang digunakan 8 sampel pada 3 kelompok
perlakuan dengan inkubasi 24 jam dan 3 kelompok perlakuan dengan inkubasi 48 jam
pada perlakuan Minimum Inhibitory Concentration (MIC) dan pada perlakuan
Minimum Bactericidal Concentration (MBC) jumlah sampel yang digunakan 8
sampel pada 3 kelompok perlakuan dengan inkubasi 24 jam dan 3 kelompok
perlakuan dengan inkubasi 48 jam.
Data MIC dan MBC yang diperoleh kemudian dilakukan uji non parametrik
Kruskal-Wallis, dan berdasarkan hasil analisis data yang dilakukan diperoleh hasil
bahwa terdapat perbedaan yang bermakna pada masig-masing konsentrasi uji MBC
pada inkubasi 24 jam dan 48 jam.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan, bahwa ekstrak
daun teh hijau memiliki kemampuan hambat pada konsentrasi minimal 12,5%
terhadap bakteri Streptococcus mutans, dan ekstrak polifenol daun teh hijau memiliki
kemampuan bunuh bakteri pada konsentrasi minimal 12,5% terhadap bakteri
Streptococcus mutans. | en_US |