Show simple item record

dc.contributor.advisorPurwanto
dc.contributor.advisorFatmawati, Dwi Warna Aju
dc.contributor.authorHabsari, Ariska Cyntia
dc.date.accessioned2016-01-29T07:03:51Z
dc.date.available2016-01-29T07:03:51Z
dc.date.issued2016-01-29
dc.identifier.nim111610101098
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/72977
dc.description.abstractKatuk merupakan salah satu tanaman yang sering dijumpai di Indonesia. Salah satu bahan alam yang telah diketahui manfaat serta kandungannya oleh masyarakat yang dipercaya mampu mengobati penyakit. Daun katuk memiliki kandungan yang berfungsi sebagai daya antibakteri, di antaranya yaitu flavonoid, saponin, dan tanin. Sehingga, diperlukan penelitian lebih lanjut tentang pemanfaatan bahan herbal sebagai obat alternatif. Jenis penelitian ini yaitu eksperimental laboratoris, dengan rancangan penelitian post only control group design. Sampel yang digunakan terbagi menjadi 5 kelompok perlakuan yaitu E100, E50, E25, K+, dan K-. Petridish yang berisi media BHI-A yang telah diinokulasi S. mutans diisi dengan bahan perlakuan kelima kelompok sesuai dengan kode kelompok. Kemudian 8 petridish dimasukkan ke dalam desikator dan diinkubasi ke dalam inkubator pada suhu 37°C selama 24 jam, setelah 24 jam dilakukan pengukuran zona hambat dengan jangka sorong. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok K+ memiliki diameter terbesar yaitu 10,14 mm dan diameter terkecil pada kelompok E25 yaitu sebesar 7,26 mm. Data yang diperoleh selanjutnya dilakukan analisis data dengan Kolmogrov Smirnov uji normalitas dan hasilnya berdistribusi normal. Dilanjutkan dengan uji homogenitas menggunakan uji Levene dan hasilnya homogen. Data yang didapat berditribusi normal dan homogen selanjutnya dilakukan uji Oneway anova guna mengetahui adanya perbedaan bermakna. Kemudian dilanjut dengan uji LSD untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan antar kelompok perlakuan. Hasilnya data memiliki perbedaan yang bermakna. viii Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa ekstrak daun katuk memiliki potensi daya antibakteri dengan menghambat pertumbuhan S. mutans. Pada penelitian ini konsentrasi efektif ekstrak daun katuk yaitu konsentrasi 100% bila dibandingkan dengan kontrol postif (Chlorhexidine), dan konsentrasi terendah yang memiliki daya antibakteri adalah konsentrasi 25%. Pada penelitian ini juga dapat menunjukkan bahwa jika semakin tinggi konsentrasi ekstrak daun katuk, maka semakin tinggi pula daya hambat yang dihasilkan pada pertumbuhan S. mutans.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectEkstrak Daun Katuken_US
dc.titleDAYA ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KATUK (Sauropus androgynous (L). Merr. ) TERHADAP Streptococcus mutansen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record