dc.description.abstract | Metode pembibitan yang selama ini diterapkan pada tanaman tebu adalah bagal, rayungan, dan lonjoran sangat tidak efisien. Solusi yang dapat dipertimbangkan untuk mengatasi permasalahan tersebut ialah dengan menerapkan inovasi baru yaitu pembibitan metode single bud planting (SBP). Single bud planting (SBP) merupakan metode pembibitan dengan satu mata tunas yang cara penanamannya menggunakan pot tray. Pupuk organik mengandung unsur nitrogen (N) dan fosfor (P) yang dibutuhkan bibit tebu dalam pertumbuhannya. Pemberian pupuk P yang sering dapat menyebabkan penimbunan P sehingga akan menurunkan respon tanaman terhadap pemupukan fosfor. Salah satu usaha untuk mengurangi penggunakaan pupuk P yang berlebihan namun dapat mempercepat mineralisasi unsur P di dalam pupuk organik adalah dengan aplikasi cendawan pembentuk mikoriza (AMF, Arbuscular Mycorrizhal Fungi). Peranan AMF dapat membuat tanaman lebih tahan terhadap serangan pathogen akar dan meningkatkan serapan hara fosfor (P). Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian AMF dan pupuk organik terhadap pertumbuhan bibit tebu. Percobaan ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan petak 4 ulangan dan 2 faktor. Faktor pertama terdiri dari 2 taraf yaitu aplikasi AMF 0 gram dan 10 gram. Faktor kedua terdiri dari 4 taraf yaitu aplikasi pupuk organik 0 gram, 12 gram, 24 gram, dan 36 gram. Hasil analisis data menyatakan bahwa interaksi AMF dan pupuk organik meningkatkan pertumbuhan diameter batang sebesar 6 persen. Cendawan pembentuk mikoriza dapat meningkatkan pertumbuhan diameter batang sebesar 1,7 persen dan volume akar sebesar 30 persen. Pupuk organik meningkatkan pertumbuhan jumlah daun sebesar 3,8 persen dan panjang akar sebesar 5 persen. | en_US |