OPTIMASI POLA TATA TANAM DI DAERAH IRIGASI PRINGDURI KECAMATAN CURAH DAMI KABUPATEN BONDOWOSO DENGAN PROGRAM DINAMIK
Abstract
Daerah irigasi Pringduri yang terletak di Kecamatan Curah Dami
Kabupaten Bondowoso mempunyai luasan baku sawah ± 237 Ha. Daerah irigasi
Pringduri terdiri dari satu saluran induk dan beberapa bangunan tersier.
Ketersediaan air irigasi di daerah tersebut pada musim kemarau sering mengalami
kekurangan. Oleh karena itu dilakukan upaya optimasi menggunakan program
dinamik untuk mengetahui kebutuhan air untuk masing-masing tanaman, pola tata
tanam yang optimum, luas lahan yang bisa ditanami dan keuntungan yang
maksimum.
Langkah awal yang dilakukan dalam studi ini adalah menganalisa data
curah hujan. Data curah hujan yang berpengaruh pada daerah studi selama 10
tahun. Curah hujan andalan dihitung dengan tingkat keandalan 97% untuk tahun
kering, 75% untuk tahun rendah, 51% untuk tahun normal, 26% untuk tahun
cukup, dan selanjutnya menghitung curah hujan efektif. Evapotranspirasi
potensial dihitung dengan memasukan data klimatologi selama 10 tahun. Dari
hasil analisa sebelumnya, dilakukan perhitungan kebutuhan air tanaman pada tiap
keandalan. Debit yang tersedia di Bendung Pring dianalisa untuk tiap keandalan
menggunakan rumus Weibull. Setelah diperoleh kebutuhan debit irigasi dari
perhitungan sebelumnya maka dilanjutkan perhitungan neraca air. Dari
perhitungan neraca air didapatkan bahwa kekurangan air irigasi terjadi pada MK I
xi
pada tahun normal, sedang dan kering. Untuk selanjutnya optimasi dilakukan pada
periode tersebut.
Perhitungan volume air yang tersedia berdasarkan besarnya debit yang
tersedia pada saat MK I dengan interval yang dipilih sebesar 0,002 m3/det.
Berdasarkan hasil perhitungan volume air yang dibutuhkan dan volume air yang
tersedia dihitung luas lahan yang dapat ditanami dari debit yang dialokasikan.
Biaya produksi dihitung berdasarkan keuntungan penjualan padi/palawija
dikurangi biaya proses produksi. Dengan diketahui luas lahan yang dapat ditanami
dan besarnya biaya produksi per hektar, maka dapat dihitung besarnya keuntungan
dari debit yang dialirkan yang selanjutnya diperlukan dalam perhitungan program
dinamik. Perhitungan program dinamik dalam studi ini menggunakan metode
perhtitungan dari depan.
Dengan penerapan program dinamik dapat diperoleh kebutuhan air
irigasinya, yaitu tahun cukup, padi mh = 3,513 m3/dt, padi mk I = 2,918 m3/dt,
palawija/tembakau mk II = 0,434 M3/dt, tahun normal adalah padi mh = 3,457
m3/dt, padi mk I = 3,281 m3/dt, palawija/tembakau mk II = 0,537 M3/dt, tahun
rendah adalah padi mh = 4,019 m3/dt, padi mk I = 3,987m3/dt, palawija/tembakau
mk II = 0,669 M3/dt m3, tahun kering adalah padi mh = 4,332 m3/dt, padi mk I =
3,813 m3/dt, palawija/tembakau mk II = 0,805 m3 /dt, sehingga pola tata tanam
yang optimal di daerah tersebut adalah padi-padi/palawija-palawija/tembakau,
dengan luas lahan optimum, yaitu tahun normal untuk padi 157 ha, tahun rendah
untuk padi 106 ha, tahun kering untuk padi 67 ha. Sedangkan untuk keuntungan
yang diperoleh dari debit yang dialirkan pada Daerah Irigasi Pringduri adalah
sebesar Rp. 4.271.333.086,49 dengan peningkatan 24,30 % pada tahun normal,
Rp. 3.376.225.386,00 dengan peningkatan 11,32 % pada tahun normal, dan Rp.
2.702.302.726,00. dengan peningkatan 6,31 % pada tahun kering.
Collections
- UT-Faculty of Engineering [4096]