Show simple item record

dc.contributor.advisorHartanti, Ragil Ism
dc.contributor.authorRachmawati, Ike Agustin
dc.date.accessioned2016-01-28T06:50:53Z
dc.date.available2016-01-28T06:50:53Z
dc.date.issued2016-01-28
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/72819
dc.description.abstractKebisingan di tempat kerja seringkali menjadi masalah bagi tenaga kerja. Kebisingan merupakan potensi bahaya (hazard) yang umumnya di jumpai di hampir seluruh kegiatan industrialisasi terutama hazard fisik. Umumnya kebisingan berasal dari pengoperasian mesin-mesin yang mendukung proses produksi sehingga dapat menyebabkan risiko tenaga kerja untuk terpapar kebisingan saat bekerja semakin besar. Efek kebisingan dengan intensitas tinggi dan bahkan melebihi Nilai Ambang Batas (NAB) yang diterima oleh tenaga kerja 9 dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan, diantaranya gangguan auditory dan gangguan non auditory yang bersifat subyektif. Kegiatan produksi di PT. A yang menggunakan mesin-mesin berintensitas bising tinggi menyebabkan beberapa tenaga kerja mengalami berbagai gangguan diantaranya gangguan fisiologi, gangguan psikologi dan gangguan komunikasi. Pada saat berkomunikasi di tempat kerja yang bising, seringkali tenaga kerja harus mengeraskan suara maupun mendekat kepada lawan bicara. Kebisingan tersebut juga menyebabkan timbulnya gangguan psikologis seperti perasaan mudah emosi dan sulit berkomunikasi. Rata-rata intensitas kebisingan di area Turbin adalah 103.9 dBA dan area Boiler 105 dBA.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectKEBISINGANen_US
dc.titleHUBUNGAN INTENSITAS KEBISINGAN DENGAN KELUHAN SUBYEKTIF NON AUDITORY EFFECTen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record