HUBUNGAN INTENSITAS KEBISINGAN DENGAN KELUHAN SUBYEKTIF NON AUDITORY EFFECT
Abstract
Kebisingan di tempat kerja seringkali menjadi masalah bagi tenaga kerja. Kebisingan merupakan potensi bahaya (hazard) yang umumnya di jumpai di hampir seluruh kegiatan industrialisasi terutama hazard fisik. Umumnya kebisingan berasal dari pengoperasian mesin-mesin yang mendukung proses produksi sehingga dapat menyebabkan risiko tenaga kerja untuk terpapar kebisingan saat bekerja semakin besar. Efek kebisingan dengan intensitas tinggi dan bahkan melebihi Nilai Ambang Batas (NAB) yang diterima oleh tenaga kerja
9
dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan, diantaranya gangguan auditory dan gangguan non auditory yang bersifat subyektif.
Kegiatan produksi di PT. A yang menggunakan mesin-mesin berintensitas bising tinggi menyebabkan beberapa tenaga kerja mengalami berbagai gangguan diantaranya gangguan fisiologi, gangguan psikologi dan gangguan komunikasi. Pada saat berkomunikasi di tempat kerja yang bising, seringkali tenaga kerja harus mengeraskan suara maupun mendekat kepada lawan bicara. Kebisingan tersebut juga menyebabkan timbulnya gangguan psikologis seperti perasaan mudah emosi dan sulit berkomunikasi. Rata-rata intensitas kebisingan di area Turbin adalah 103.9 dBA dan area Boiler 105 dBA.
Collections
- UT-Faculty of Public Health [2227]